Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mourinho yang Tak Lagi "Spesial" di Tengah Wacana Liga Super Eropa

19 April 2021   19:48 Diperbarui: 19 April 2021   20:32 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho yang kabarnya dipecat oleh Tottenham Hotspur sebagai pelatih. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Kabar pemecatan Jose Mourinho sebagai pelatih Tottenham Hotspur sudah bisa diprediksi. Penampilan tim asuhannya tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Terlebih khusus di Liga Inggris. 

Dari lima laga terakhir di kompetesi Liga Inggris, Tottenham hanya mampu memenangi 1 laga, 2 kali seri dan 2 laga lainnya berakhir kalah. Karena ini, Tottenham harus berada di posisi 7 klasemen sementara Liga Inggris. 

Sepanjang karir kepelatihannya di Tottenham, Mou menuntun Tottenham dalam 86 laga. Dari laga-laga itu, Mou berhasil meraih 44 kemenangan, 19 hari seri, dan 23 kekalahan. 

Posisi dan pencapaian ini terlihat kurang menguntungkan untuk Tottenham. Apalagi pada musim kompetesi ini. Mou gagal memenuhi ekspetasi klub untuk memperbaiki performa tim selepas pemecatan Pocchetino. 

Tottenham sudah menjauh dari zona Liga Champions. Piala Eropa hanya menjadi salah satu target Tottenham kalau mau berpartisipasi di Eropa pada musim depan. Namun, untuk mencapai target tersebut, hal itu tidaklah muda apabila mengukur ketidakstabilan Tottenham dan performa tim-tim lain yang berada di papan tengah. 

Pada titik lain, pemecatan Mou terbilang tergesa-gesa. Musim kompetesi akan segera berakhir. Tinggal 6 laga tersisa. Apa salahnya Tottenham memberikan Mou hingga akhir musim. 

Pemecatan ini bisa saja tidak menjawabi persoalan yang terjadi di Tottenham. Malahan, ini bisa membuat penampilan Tottenham makin anjlok. Bisa saja, bermain di liga Eropa semakin menjauh. 

Selain itu, Tottenham masih bermain pada final Piala Carabao kontra Manchester City. Laga yang terbilang berat. Mou sendiri mempunyai catatan yang cukup patut diacungi jempol kalau melawan taktik dari pelatih Man City, Pep Guardiola.

Tottenham rupanya tidak peduli dengan kualitas Mou kala menghadapi Pep. Barangkali klub lebih peduli pada posisi Tottenham di klasemen sementara Liga Inggris, di mana peluang Tottenham terlempar dari 7 besar klasemen sementara Liga Inggris terbuka begitu lebar. 

Pemecatan ini bisa menunjukkan kegagalan Mou dalam mengembalikan mentalitas Tottenham. Mou datang ke Tottenham menggantikan Pocchetino  di bulan November 2019. Lebih dari setahun Mou berada di Tottenham. Akan tetapi, Mou gagal memenuhi ekspetasi klub. Nasibnya pun serupa dengan yang dialami oleh Pocchetino. 

Tak diragukan bahwa pemilihan dan penentuan Mou sebagai pelatih bukanlah tanpa alasan. Catatan gemilang yang ditorehkannya bersama klub yang dilatihnya memberikan sejuta harapan baru bagi Tottenham. Apalagi Mou menyebut dirinya sebagai The Special One karena pencapaian yang dibuatnya bersama Porto saat hengkang ke Chelsea. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun