Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jalan Anies Bisa Kian Berat, Risma Bisa Melenggang Ringan?

26 Januari 2021   21:33 Diperbarui: 26 Januari 2021   21:35 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Sumber foto: Tribunnews.com

Komentar dari salah satu kader Gerindra, Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis memantik diskusi politik dari pelbagai kalangan. Ali Lubis mempersoalkan rencana Anies Baswedan untuk melemparkan penanganan Covid-19 ke tangan pusat. 

Partai Gerindra pun tidak tinggal diam. Sebagai partai pengusung Anies di kursi Gubernur DKI Jakarta, komentar itu bisa mempertanyakan komitmen Gerindra pada kepemimpinan Anies di Ibukota Jakarta. 

Melansir berita dari CNN.com (26/1), anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif menyatakan jika partainya berkomitmen untuk mendukung Anies Baswedan hingga masa jabatannya berakhir sebagai gubernur. Lebih jauh, Syarif juga menyampaikan untuk melihat komentar dari Ali Lubis dari perpektif pribadi dan bukan mewakili suara partai, Gerindra. 

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga ikut mengomentari apa yang disampaikan oleh Ali Lubis. Wagub DKI Jakarta yang juga merupakan kader partai Gerindra menilai bahwa pernyataan Lubis dinilai sebagai pernyataan pribadi. Bahkan karena itu, Lubis mendapat teguran dari partai dan diminta untuk menyampaikan kritik mengikuti tata cara yang tepat, seperti menyampaikan hal secara internal dan bukannya berbicara kepada publik. 

Memang sulit untuk memisahkan antara pribadi dengan jabatan yang melekat pada diri Ali Lubis. Pasalnya, komentarnya berkaitan denngan konteks politik. Dalam mana, dia berkomentar atas niat Anies untuk menyerahkan penanganan Covid-19 yang berada di wilayahnya ke pemerintah pusat. Bahkan secara terang-terangan, Lubis meminta Anies agar mundur dari jabatannya. 

Komentar yang sangat bernuansa politik. Tak heran, publik pun bisa saja mempertanyakan komiment Partai Gerindra yang menjadi salah satu pendukung kuat Anies masuk Pilkada DKI Jakarta. 

Komentar salah satu kader Gerindra ini menjadi tantangan yang cukup serius bagi Anies apabila berniat maju lagi pada kontestasi Pilkada 2022. Tantangan yang paling pertama adalah dari partai pengusung. Entahkah partai yang mengusungnya pada Pilkada kali lalu masih mau berkomitmen untuk mengusung beliau ke kursi DKI ataukah mereka mengubah peta haluan?

Komentar yang terlahir dari salah satu kader bisa menunjukkan bahwa haluan bisa saja berubah. Apalagi Prabowo Subianto sudah menjabat sebagai Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi. Juga, Sandiaga Uno yang pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta juga ikut direkrut untuk membidangi bidang pariwisata. Dengan masuknya kader penting dari partai Gerindra ini, peluang untuk menempatkan Anies ke calon kursi calon Gubernur pada 2022 bisa berada dalam situasi sulit. 

Maka dari itu, Gerindra mesti melakukan kalkulasi politik mesti jelih. Kejelihan itu hadir dalam memutuskan apakah masih mendukung Anies ataukah tidak. 

Mendukung Anies di kursi DKI Jakarta bisa memicu kembali tensi antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan. Bagaimana pun, PDI Perjuangan pasti mau menempatkan kader mereka di kursi DKI Jakarta. Andaikata Gerindra masih ngotot menempatkan Anies dan PDIP mempunyai calon kuat lain, kemesrahan yang sementara Gerindra dan PDIP bisa jatuh ke jurang perpecahan. 

Hasilnya, ini bisa berdampak pada peta dukungan pada kontestasi yang lebih luas, yakni Pilpres 2024. Padahal, masuknya Prabowo ke lingkaran istana bisa memberikan tempat baginya untuk bisa menarik perhatian PDIP di pilpres mendatang. Tentunya, untuk melanggengkan dukungan PDIP Prabowo harus menjalin relasi yang mesrah, termasuk menjauhi langkah politik yang bisa menimbulkan tensi di antara kedua partai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun