Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Perlu Merasa Terancam Saat Perantau Lebih Sukses daripada Tuan Tanah

12 Agustus 2020   17:50 Diperbarui: 12 Agustus 2020   18:03 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merantau. Sumber foto: www.pexels.com/sharefaith

Seorang ibu berkisah tentang saat awal masuk sebuah kabupaten baru. Karena kekurangan tenaga kerja, banyak pegawai asal dari kabupaten itu yang dipulangkan dari pelbagai kota. Mereka direkrut untuk menjadi pekerja di kabupaten baru tersebut.

Suami ibu itu juga menjadi bagian dari pemindahan tersebut. Gara-gara tugas suaminya itu, mereka sekeluarga mesti pindah dari ibukota provinsi dan ditempatkan di kabupaten baru tersebut. Anak-anak juga harus pindah sekolah.

Kabupaten baru memang bukanlah tempat asing bagi mereka. Ibu itu sendiri berasal dari kabupaten tetangga. Suaminya yang berasal dari salah satu desa yang bernaung di bawah kabupaten baru itu.

Persoalannya, mereka sudah puluhan tahun tinggal di ibukota provinsi. Cara hidup di ibukota provinsi sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Pulang dan menetap di kota yang masih baru tentunya membutuhkan adaptasi yang tidak gampang.

Mereka harus melepaskan kenyamanan di ibukota provinsi. Bahkan mereka harus meninggalkan rumah yang sudah dibangun untuk sekian tahun.  

Di kabupaten baru ini mereka seolah mulai dari awal. Walau suaminya ditempatkan sebagai pemimpin di salah satu kantor dinas, mengatur hidup baru di kabupaten itu bukanlah perkara gampang. Karena ini, ibu ini memutuskan untuk melakukan bisnis dari rumah.

Dia mulai bisnis bunga. Halaman rumahnya cukup luas. Dia menempatkan pelbagai macam pot bunga di halaman rumah itu. Selain banyak orang yang membeli, banyak juga orang yang menyewa bunganya untuk kebutuhan acara pesta.

Tidak sampai di situ. Dia juga mulai bisnis makanan. katering. Berkat pekerjaan suaminya, bisnis katering gampang dikenal. Setiap kali ada kegiatan perkantoran atau acara tertentu, banyak orang mengorder kateringnya. Terlebih lagi, waktu itu bisnis ini belum banyak menjalaninya.

Namun, tidak disangka, apa yang dilakukannya itu kurang mendapat simpati dari para tetangga sekitar. Pasalnya, dia baru beberapa tahun tiba dan menetap di kota kabupaten itu, namun kehidupan bisnisnya berkembang pesat.  

Ketidaksukaan itu lebih dilatari karena mereka yang sudah menetap lama, atau boleh dibilang tuan tanah, tidak mengalami perkembangan seperti itu. Bahkan mereka melihat itu sebagai ancaman. Terlebih lagi, saat bisnis dikenal luas dan mendapat banyak pesanan.

Usaha bisnis ibu bertumbuh cepat. Ini terjadi karena peluangnya begitu besar. Mungkin, ibu itu satu-satunya yang memulai bisnis bunga di kabupaten itu dan salah seorang yang berbisnis katering. Bisnisnya itu seolah juga menjawabi geliat perkembangan kabupaten baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun