Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mudik Seharusnya Berkat dan Bukannya Beban bagi Orang-orang di Kampung

1 April 2020   09:56 Diperbarui: 2 April 2020   18:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto Tribun Batam.com


Seharusnya di awal bulan April ini, banyak orang Filipina yang mulai mudik ke kampung halaman mereka. Biasanya arus mudik itu dari kota Metropolitan Manila, ibukota Filipina ke provinsi-provinsi di seluruh Filipina.

Kalau untuk konteks Indonesia, mudik untuk saat ini berhubungan dengan bulan Ramadan. Untuk orang Filipina, mudik ini berhubungan dengan perayaan paskah. Perayaan paskah merupakan salah satu perayaan penting di dalam gereja Kristen Katolik.

Filipina merupakan negara bermayoritaskan Agama Katolik. Perayaan natal dan paskah merupakan upacara agama yang dirayakan dengan meriah. Tak heran, merayakan Natal dan Paskah di kampung halaman merupakan impian sebagian besar banyak keluarga di Filipina.

Mudik ke kampung halaman juga mempunyai pelbagai motif. Selain itu merupakan kesempatan untuk merayakan momen perayaan agama, seperti Natal dan Paskah, itu juga menjadi momen untuk berkumpul sebagai sebuah keluarga.

Anggota keluarga dari tempat-tempat berbeda datang dan berkumpul. Bahkan tidak sedikit keluarga yang menjadikan momen mudik sebagai kesempatan untuk reuni keluarga.

Orang Filipina biasanya mempunyai acara reuni keluarga yang diprogramkan dengan teratur. Ada jadwalnya, kegiatan apa saja yang menjadi bagian dari program itu dan bahkan ada tim panitia yang merancang acara reuni tersebut.

Setelah lama tidak bersua, banyak anggota keluarga kembali berkumpul dan bersatu. Tentunya ada sukacita. Yang tinggal di rumah merasa senang karena di kunjungi. Kehadiran anggota keluarga yang lain menjadi berkat dan hadiah bagi mereka yang berada di rumah.

Umumnya orangtua yang tinggal di rumah. Kehadiran anak-anak merupakan berkat untuk kehidupan mereka. Pasalnya, mereka pernah bersama. Kebersamaan itu lenyap seturut waktu dan tuntutan situasi. Anak-anak harus bekerja di luar kota, sementara orangtua harus tetap tinggal di rumah.

Mudik juga menjadi kesempatan bermakna untuk orang-orang di rumah dan kampung halaman. Bukan hanya barang material yang dibawah tetapi juga kehadiran dan pengalaman dari tempat rantauan.

Namun mudik untuk masa Paskah tahun ini tidak terjadi. Keputusan karantina total yang diterapkan oleh pemerintah membatasi pergerakan banyak orang. Acara mudik ditangguhkan. 

Pastinya banyak yang kecewa karena tidak bisa berkumpul bersama keluarga. Suka atau tidak, keputusan ini dinilai untuk melindungi banyak orang dari virus Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun