Sedihnya juga, ada yang bergaya dengan barang baru di masa natal, tetapi di balik itu terdiam utang.
Perayaan natal mesti dirayakan dengan hati yang solem dan penampilan yang sederhana tetapi memberikan makna dan pesan terdalam untuk hidup kita.
Selain itu, membeli barang, busana baru dan dekorasi mewah untuk natal bukanlah kebutuhan.
Apalagi kalau hanya penghayatan kehidupan beragama dan beriman hanya saat perayaan natal dan selebihnya jarang-jarang saja terlibat aktif dalam kehidupan menggereja.
Dengan kata lain, dekorasi indah dan busana baru hanya akan menjadi hiasan semata kalau penghayatan iman dari hati tidak nampak dalam perubahan cara hidup.
Perayaan natal selalu menjadi momen yang penuh sukacita. Tetapi sukacita tidaklah cukup kalau tidak dibarengi dengan upaya untuk memaknai perayaan itu dengan hati. Natal menjadi meriah saat kita tahu dan sadar mengapa kita merayakan natal.
Salah satu alasannya karena Tuhan datang ke tengah kita. Tuhan datang, masuk dan terlibat dalam kesederhanaan hidup kita.
Sekiranya, momen ini pun menjadi acuan bagi kita untuk merayakan natal dalam kehidupan kita setiap hari. Kita merayakan natal dengan hati dan meniru kesederhanaan dari perayaan natal dalam rupa kesederhanaan hidup kita.