Mohon tunggu...
Dosen Dosen Micin
Dosen Dosen Micin Mohon Tunggu... -

Tiga dosen muda dari salah satu universitas swasta ternama di Jakarta, berusaha untuk memicinkan generasi micin. Micin bukan sembarang micin atau penyedap rasa, tapi MIKIR CERDAS INOVATIF.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Catatan Kritis Kemunculan Prodi e-Sports

6 Januari 2019   19:31 Diperbarui: 6 Januari 2019   20:08 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendukung lahirnya program studi (prodi) e-Sports di Indonesia. Kebijakan tersebut pun didukung pula oleh Dosen Dosen Micin (Mikir Cerdas Inovatif). Meski demikian, ada sejumlah catatan kritis yang harus diperhatikan oleh pihak-pihak terkait.

Setidaknya ada tiga poin utama yang perlu diperhatikan. Salah satu pendiri dari Dosen Dosen Micin, Doan Sihombing S. Ikom, M. Ikom, mendorong pemerintah bersama-sama dengan pihak universitas untuk mempersiapkan dengan matang sisi akademis dari prodie-Sports ini. 

"Jadi kurikulumnya seperti apa? Nah selanjutnya, karena ini hal baru, kita juga harus tahu siapa sih sebenarnya yang akan mengajar di prodi e-Sports ini? Orang-orang yang sebelumnya kuliah apa sih?" papar Doan.

"Lalu, saya juga jadi bertanya-tanya, nanti yang lulus di e-Sports ini gelarnya apa? Sarjana e-Sports, S. es? Jadi ses dong. Perlu kejelasan profil lulusannya seperti apa nanti," tambah pakar Media Planning dan Intergrated Marketing Communication ini.


Poin selanjutnya, menurut pendiri lainnya dari Dosen Dosen Micin Virgitta Septyana adalah kesiapan industri. Beragam prodi yang ada sekarang umumnya berfungsi sebagai jembatan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Bila muncul prodi e-Sports, maka industrinya pun harus siap menyerap lulusan prodi tersebut.

"Dunia akademis dan industri harus sejalan. Jangan sampai lulusan ini sudah tercipta namun industri tidak menyerap. Misalnya sekarang ada yang jadi e-Sports coach atau e-Sports manager, toh mereka background-nya bukan dari lulusan prodi e-Sports," tutur perempuan yang mendapat gelar Dosen Cantik dan Idola ini.

Terakhir, Silvanus Alvin yang juga pendiri Dosen Dosen Micin mengajak agar pemerintah melakukan sebuah kampanye dengan orangtua sebagai targetnya. Hal ini perlu dilakukan agar jangan sampai prodi e-Sports sudah ada, tapi sepi peminat karena orangtua tidak setuju anaknya belajar e-Sports. 

Arah kampanye ini harus menghilangkan stigma negatif bahwa belajar e-Sports bukan sekadar bermain gim belaka.

"Gim itu bukan hanya permainan saja atau aktivitas mengisi waktu luang. Gim bisa dipelajari. Jadi para orangtua harus berpikiran terbuka pula menyikapi kemunculan prodi e-Sports ini," tandas Alvin.

Nah, uraian lengkap dari catatan kritis terhadap kemunculan Prodi e-Sports ini dapat disimak di YouTube channel Dosen Dosen Micin. Jangan lupa untuk subscribe (bagi yang belum), kasih like, comment, serta share ya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun