Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat Kasus Audrey dari Dua Sisi

19 April 2019   10:26 Diperbarui: 19 April 2019   11:24 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi JusticeFor Audrey (Sumber: fajar.co.id)

Kasus Audrey menyita perhatian Indonesia akhir-akhir ini. Kasus yang berawal dari dugaan pembulian yang dialami oleh Audrey sebagai korbannya. Warganet pun beramai-ramai menghujat pembuli yang melakukan pembulian kepada Audrey sehingga petisipun ramai-ramai dilayangkan oleh nitizen sehingga terkumpul hingga lebih dari tiga juta tanda tangan.

Para artispun beramai-ramai turut berkomentar dan memberikan simpati karena kasus itu cukup menyita perhatian. Bahkan presiden Jokowi juga memberikan perhatian dan keprihatinannya terhadap kasus Audrey. Beliau meminta Polri untuk bertindak tegas pada pelakunya dan tetap bijaksana karena semua masih berada di bawah umur.

Namun, akhir-akhir ini terkuak beberapa fakta yaitu bebrapa keterangan yang diberikan oleh Audrey tidak sepenuhnya benar. Ada beberapa keterangan yang diperoleh dari hasil visum menyebutkan jika tidak ada luka robek di bagian selaput dara korban seperti yang ramai dibicarakan warganet. Kabar ini seolah membuat warganet semakin bingung dengan kebenaran berita.

Kasus bulying tidak bisa dimaknai hanya satu pihak saja yang menjadi korban, karena dalam kasus bulying semua bisa menjadi korban. Mengapa bisa menjadi korban? Untuk korban yang sebenarnya mendapat perlakukan bulying dapat menimbulkan dampak yang negatif karena biasanya mengalami taruma fisik dan psikis akibat tindakan bulying.

Bagi pelaku tindakan juga dapat menjadi korban karena hujatan yang dilakukan oleh warganet. Bahkan kadang warganet lebih kejam dalam berkomentar tanpa disadari sebenarnya mereka juga melakukan kegiatan pembulian. Warganet seolah latah berkomentar ketika menanggapi sebuah permasalahan tanpa memandang fakta permasalahan secara terpadu.

Kasus Audrey memberikan dampak positif dan negatif bagi remaja di Indonesia. Dampak positifnya adanya kasus Audrey adalah sebagai pembelajaran untuk remaja di Indonesia bahwa kegiatan pembulian merupakan perbuatan kriminal yang dapat dibawa ke ranah hukum sehingga perlu hati-hati dalam bertindak. 

Dampak negatifnya dengan adanya kasus Audrey yang tidak dapat diselesaikan dengan baik akan memberikan pemahaman kepada remaja jika kasus serupa merupakan hal biasa.

Pemahaman yang harus diberikan kepada remaja Indonesia adalah kegiatan pembulian tidak boleh dilakukan dengan alasan apapun. Kemudian dalam menggunakan media sosial harus bijaksana baik dalam memposting maupun berkomentar agar tidak memicu proses pembulian. Semoga kedepan kasus Audrey ini tidak terulang kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun