Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Cara agar "Pede" Menulis

18 Januari 2019   17:20 Diperbarui: 18 Januari 2019   17:22 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Menulis (Sumber: www.freelancewriting.com)

Menulis adalah proses panjang untuk menapaki tahap demi tahap menjadi seorang penulis hebat. Diawali dengan niat dan tekad yang sungguh-sungguh kemudian berkembang memunculkan ide selanjutnya dituangkan dalam karya yang berwujud tulisan. Dalam perjalanan menghasilkan tulisan bukan perkara mudah karena seringkali ide tak kunjung muncul meskipun telah berfikir keras.

Setelah ide muncul menghasilkan tulisan yang menjadi kendala berikutnya adalah mental untuk mempublikasikan hasil tulisannya. Menulis seperti halnya berpakaian. Kalau saat memakainya kita "pede" maka perasaan kita akan baik-baik saja, tetapi saat memakainya kurang "pede" maka yang terjadi adalah penurunan mental. Begitu pula dengan menulis, saat kita "pede" dengan tulisan yang dihasilkan maka perasaan akan baik-baik saja, tetapi saat menampilkan tulisan penuh keraguan maka yang terjadi adalah menjadi minder untuk menulis.

Ada beberapa cara memupuk rasa "pede" dalam menulis agar semakin produktif untuk menghasilkan tulisan diantaranya;

Pertama, jangan takut jelek. Baik dan jeleknya tulisan jangan dijadikan sebagai hambatan untuk mempublikasikan karya.  Justru dengan mempublikasikan karya maka akan tahu seperti apa tulisan kita. Jika memang kurang bagus sebagai bahan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Ubah afirmasi dari "tulisanku jelek" menjadi "tulisanku hari ini boleh jelek kedepan harus bagus". Bawa semangat itu untuk terus berkarya dan tak perlu minder apapun wujud tulisannya.

Kedua, jangan takut dikomentari. Tulisan dikomentari adalah hal yang biasa. Jika dikomentari dari hal yang positif tidak begitu terasa tetapi jika dikomentari negatif biasanya mematikan semangat menulis. Ketika dikomentari negatif maka terimalah itu menjadi semangat dan cambuk untuk berkarya lebih baik lagi.

Ketiga, diskusikan dengan ahlinya. Berdiskusi dapat meminimalisasi kesalahan pada tulisan. Jika tulisan yang dihasilkan berupa gagasan maka masukan orang yang ahli dibidangnya akan membuat tulisan menjadi lebih berbobot dan berkualitas. Celah kesalahan dapat ditambal dengan masukan yang diberikan oleh orang yang ahli dibidangnya. 

Keempat, perkaya referensi. Jika sulit menemukan orang yang ahli dibidangnya untuk diajak diskusi maka yang solusinya dapat membaca refernesi yang terkait dengan tulisan. Dengan semakin banyak membaca akan memperkaya ide dan kualitas tulisan. 

Kelima, yang penting yakin. Keyakinan adalah kekuatan terhebat dari dalam diri yang mampu mengalahkan segalanya. Penulis yang telah berhasil pastilah mereka juga pernah menulis "sampah". Tapi mereka tidak berhenti menulis untuk selalu membagikan gagasan-gagasannya. Jika tulisannya direspon baik oleh publik itu merupakan prestasi, tetapi jika belum baik bearrti kita sedang diuji, diuji untuk terus berusaha agar lebih baik.

Semangat menulis dan mari terus belajar. Karena pada dasarnya orang hidup hanya untuk belajar. Belajar dar masa lalu dan belajar untuk masa depan. Semangat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun