Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Taman Sari di Pangkalpinang, Tempat Ngabuburit Favorit bagi Generasi Milenial

24 Mei 2018   01:51 Diperbarui: 24 Mei 2018   02:14 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak hal yang bisa dilakukan sambil menunggu berkumandangnya azan maghrib sebagai waktu untuk berbuka puasa. Bisa dengan berjalan-jalan atau berkunjung ke tempat tertentu sebagai tempat ngabuburit.

Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda yang diambil dari kata burit yang berarti sore hari (menjelang maghrib). Di bulan puasa seperti sekarang, ngabuburit menjadi kegiatan yang sering dilakukan bersama teman atau keluarga.

Generasi milenial kini tak lagi hanya berjalan ke mal, tetapi juga memilih ruang terbuka hijau atau taman sebagai lokasi untuk menunggu azan maghrib. Tempat yang penuh dengan udara segar ini bisa mengalihkan rasa lapar karena sedang berpuasa.

Berbicara mengenai taman, beberapa kota di Indonesia saat ini mulai berbenah dan menyediakan ruang terbuka hijau tersebut bagi warganya. Taman yang indah bisa menjadi lokasi rekreasi bagi warga, dan khusus pada bulan Ramadhan bisa menjadi tempat ngabuburit yang menyenangkan.

Bila kita berkunjung ke Pangkalpinang, ibukota dari provinsi Bangka Belitung, salah satu taman yang cukup ideal untuk ngabuburit yaitu Taman Sari. Taman ini berada di titik 0 kota Pangkalpinang sehingga lokasinya sangat strategis.

Dikenal juga dengan sebutan Wilhelmina Park, Taman Sari menjadi ruang publik yang memberikan fungsi positif bagi masyarakat. Sebagai sebuah taman kota, Taman Sari menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Selain itu, ada beberapa hal lain menarik lainnya yang membuat Taman Sari berbeda dibandingkan dengan taman-taman kota lainnya.

Peran Bangka dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Sambil mengunjungi Taman Sari, generasi milenial bisa mempelajari aspek sejarah yang dimiliki oleh tempat ini. Taman Sari pertama kali dibangun pada tahun 1913 ketika keresidenan Bangka dipindahkan dari Muntok, Bangka Barat ke Pangkal Pinang. Pemindahan keresidenan ini sekaligus menandai pemisahan urusan pemerintahan (Bestuur) dengan urusan pertambangan (Tin Mining).

Sebuah taman kemudian dibangun oleh AJN Angelenberg dan diberi nama Wilhelmina sebagai penghormatan kepada ratu Belanda saat itu. Setelah Indonesia merdeka, nama Wilhelmina Park diganti menjadi Taman Sari.

Ada sebuah tugu yang berada di tengah taman tersebut yang berbentuk lingga dan yoni yang berdiri di tengah-tengah punden berundak berbentuk segi enam simetris. Tugu tersebut dinamakan Tugu Pergerakan Kemerdekaan, yang dibangun untuk mengenang perjuangan masyarakat Bangka saat merebut serta mempertahankan kemerdekaan.

Tugu Pergerakan Kemerdekaan diremikan pada tanggal 17 Agustus 1949 oleh Bung Hatta, wakil presiden pertama Republik Indonesia. Ada sebuah prasasti pada salah satu sisi tugu, yang bertuliskan "Surat kuasa kembalinya Republik Indonesia ke Yogyakarta, diserahkan oleh Ir. Soekarno kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Media Juni 1949."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun