Mohon tunggu...
Dona walantina
Dona walantina Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh S1 dengan program studi Biologi dengan minat spesfik pada hewan,lingkungan hidup dan analisis laborat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Limbah Jadi Berkah: Minyak Jelantah Disulap jadi Sabun Cuci oleh Mahasiswa GIAT 12 UNNES

23 Agustus 2025   20:05 Diperbarui: 23 Agustus 2025   20:02 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan workshop sabun cuci piring dari minyak jelantah (2025)

Mahasiswa Giat 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan workshop pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah di Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini digelar oleh mahasiswa GIAT 12 UNNES dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES bekerja sama dengan Desa Caruban sebagai mitra, dengan semangat "UNNES Giat, Membangun Indonesia dari Desa." Workshop ini dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu dari setiap dusun, dengan tujuan memberikan pemahaman sekaligus keterampilan praktis dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Perwakilan ibu-ibu setiap Dusun Mengikuti Kegiatan Workshop (2025)
Perwakilan ibu-ibu setiap Dusun Mengikuti Kegiatan Workshop (2025)
Acara berlangsung pada siang hari dengan suasana yang penuh antusiasme. Ibu-ibu yang hadir tampak bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan sejak awal, mulai dari sesi pemaparan materi hingga demonstrasi langsung pembuatan sabun. Workshop ini menjadi salah satu upaya mahasiswa untuk mengajak masyarakat lebih bijak dalam memanfaatkan limbah rumah tangga.

Pemaparan materi pembuatan sabun cuci piring (2025)
Pemaparan materi pembuatan sabun cuci piring (2025)

Dalam sesi materi, perwakilan mahasiswa menjelaskan tentang bahaya penggunaan minyak jelantah secara berulang. Menurut pemaparan, minyak jelantah yang dipakai berulang kali dapat menghasilkan zat berbahaya yang berdampak buruk pada kesehatan, seperti memicu penyakit degeneratif dan kanker. Edukasi ini disampaikan agar masyarakat semakin sadar pentingnya mengelola minyak bekas dengan cara yang tepat.

Selain membahas risiko kesehatan, mahasiswa juga menyoroti potensi ekonomi dari minyak jelantah. Limbah rumah tangga yang sebelumnya dianggap tidak bernilai ternyata bisa diolah menjadi produk sabun cuci piring yang ramah lingkungan dan bernilai jual. Dengan demikian, ibu-ibu desa memiliki peluang untuk mengembangkan usaha kecil berbasis bahan sederhana dan mudah didapatkan.

Pendampingan pembuatan sabun cuci piring (2025)
Pendampingan pembuatan sabun cuci piring (2025)

Workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga praktik nyata. Mahasiswa mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah, mulai dari proses penyaringan, pencampuran bahan, hingga pencetakan sabun. Setiap peserta diperbolehkan mencoba secara langsung, sehingga mereka bisa lebih memahami teknik pembuatannya.

Ibu-ibu yang hadir terlihat antusias mencoba meracik bahan sabun bersama mahasiswa. Suasana keakraban tercipta ketika para peserta saling berdiskusi dan bertukar pengalaman mengenai penggunaan minyak jelantah di rumah tangga. Hal ini menambah nilai kebersamaan dan gotong royong dalam kegiatan tersebut. Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswa Giat 12 UNNES menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tujuannya tidak hanya mengedukasi, tetapi juga memberdayakan warga agar bisa memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan ibu-ibu Desa Caruban dapat mengembangkan keterampilan membuat sabun cuci piring dari minyak jelantah secara berkelanjutan. Hasil produksinya bisa digunakan sendiri di rumah maupun dijual sebagai produk usaha mikro yang ramah lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun