Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kompetisi Dayung Antar Universitas Seluruh Sumatra Selatan

20 April 2018   14:01 Diperbarui: 22 April 2018   07:16 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Kota yang begitu bangga berjuluk Kerajaan Maritim, ternyata tak satupun perguruan tinggi di Kota Palembang yang memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dayung. Tidak ada orang-orang berwenang yang menggugah minat untuk menekuni dan melestarikan tradisi dayung sebagai jati diri bangsa maritim.                                                                                                                                                                           Keluhan soal sunyi sepinya partisipasi masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) menyambut Asian Games 2018, ditanggapi dengan gencarnya sosialisasi dari Pemprop Sumsel. Ibarat kata, tiada hari tanpa sosialisasi kepada komunitas, profesi, maupun hobies. Dalam acara Peranan Komunitas dan Masyarakat Dalam Mensukseskan Asian Games (16/04/2018) di Museum Bala Putra Dewa -Palembang, 130 peserta perwakilan dari komunitas hadir.  Setelah dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel  Iren Camelin, dilanjutkan dengan  Hadran,Kabid Promosi Disbudpar Sumatera Selatan.

Pak Hadran, memaparkan acara-acara yang akan mengiringi tibanya api Asian Games di Kota Palembang pada tanggal 4 Agustus 2018. 

Berbagai komunitas antusias, sampai rebutan menyampaikan kegiatan-kegiatan apa yang sekiranya dapat menarik partisipasi masyarakat dalam kemeriahan Asian Games nanti. Dari pameran uang kuno, aksi kebersihan lingkungan  sampai bedah buku dikemukakan. 

Jika malam itu, komunitas memang diharapkan memberi masukan  kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mengisi acara yang sudah dijadwalkan oleh Dinas Kebudayaan  dan Pariwisata Sumsel, penyelengara idealnya sudah memberi informasi sewaktu undangan disebar. Ketika datang, komunitas sudah siap dengan proposal acara masing-masing. 

Sehingga waktu, biaya, dan tenaga yang dikeluarkan untuk menyelengarakan acara benar-benar berdaya guna dan berhasil guna.

Malam itu, saya tidak kebagian urun suara. Lewat forum yang dirahmati Tuhan ini, izinkan saya menyampaikan keheranan yang sudah bertahun-tahun menggelayut di cabang-cabang pikiran beta.

Palembang kota yang hidup, dan berdiri  di atas sungai, terampil mengayuh  biduk adalah  keharusan bagi pemuda-pemudanya zaman dahulu. Zaman now, biduk lancar (bidar) cuma acara seremonial tiap 17-an yang semakin sepi penonton. Sungai, biduk dan dayung tidak lagi menarik minat generasi muda  Palembang. 

Sebagai salah satu upaya menarik minat masyarakat dari semua lapisan untuk membaur dalam kemeriahan pesta olahraga terbesar ke dua setelah olympiade ini, mengapa  kita tidak mengadakan Kompetisi Dayung Antar Perguruan Tinggi se Sumatera Selatan?

Ada puluhan perguruan tinggi di Sumatera Selatan. Di Kota Palembang, beberapa perguruan tinggi hanya berjarak sepelemparan batu dari cabang Sungai Musi. Mengapa  tak pernah ada kompetisi dayung antar perguruan tinggi se Kota Palembang ? 

www.bolasport.com
www.bolasport.com
Ternyata, tak satupun perguruan tinggi di Kota Palembang yang memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dayung. Mengapa tidak ada yang membentuk? karena tidak ada yang berminat? 

Mengapa tidak berminat ?  Karena tidak disosialisasikan, tidak dipopulerkan.Tidak ada orang-orang berwenang yang mengugah minat untuk menekuni dan melestarikan tradisi dayung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun