#Regenerasi Petani
Subtema : Regenerasi Petani.
Dalam 5 Tahun Terakhir Pertumbuhan Ekonomi Indonesia rata-rata 5%/tahun, di tengah ekonomi Global yang lesu dan harga komoditas yang rendah semenjak tahun 2012 kita masih mampu survive dan berkembang terus.
Gambaran Pertumbuhan ekonomi yang positif juga tercermin dari kinerja sektor pertanian yang menunjukkan tren peningkatan, dari data indikator pertanian yang dirilis seperti  nilai tukar yang meningkat (sumber) serta produktivitas lahan tanaman pangan yg juga meningkat pesat (sumber)
Sesuai dengan data yang dirilis (https://katadata.co.id/berita/2019/01/09/pdb-sektor-pertanian-terus-membaik) disebutkan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu penggerak pengembangan ekonomi di Indonesia yaitu menyumbang kurang lebih 13 % terhadap PDRB Nasional.
Peningkatan indikator pertanian ini tidak dapat dilepaskan dari program Kementerian Pertanian untuk memacu kemajuan di bidang pertanian, pgogram yang baik diteruskan dan mencoba untuk mebuat terobosan baru. Beberapa program yang menonjol untuk mendukung sektor pertanian digarap di 4 tahun pemerintahan Jokowi, antara lain.
Dari segi infrastruktur Pemerintah membangun berbagai Bendungan dan jaringan irigasi untuk mendukung pencetakan sawah baru dan kenaikan Indeks Pertanaman.
Untuk membantu prasarana pertanian Pemerintah melanjutkan program di Zaman SBY yaitu dengan subsidi pupuk disertai terobosan program di tahun 2017 yaitu "UPSUS PAJALE" dengan menggelontorkan pembagian benih besar besaran serta bantuan teknis untuk petani dengan memanfaatkan tenaga penyuluh pertanian dan TNI.
Intensifikasi Petanian digalakkan dengan Program Mekanisasi Pertanian yaitu mengelontorkan secara besar-besaran di seluruh Indonesia bantuan alat Mesin Pertanian seperti Traktor, Hand Traktor, Alat Pemanen dll
Permodalan petani juga diperhatikan dengan memaksimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), memang di Pemerintahan sebelumnya pemerintah sudah memperkenalkan KUR tetapi suku bunga pinjaman msh cukup memberatkan petani dengan bunga rata-rata 15 % yang menggerus margin keuntungan petani, untuk skrg suku bunga sudah dapat ditekan sampai 7% dengan skema pinjaman yang disesuaikan dengan sektor pertanian, contohnya skema pinjaman dengan pembayaran sesuai siklus panen.
Tetapi ada yang menjadi anomali ditengah berita yang positif ini yaitu penurunan jumlah petani dan dan luas baku lahan pertanian yang menurun  di Indonesia (https://money.kompas.com/read/2017/01/07/120000626/populasi.petani.indonesia.terus.menurun.apa.solusinya) yang artinya jumlah petani kita menurun dan kalau kita telaah lebih jauh terjadi penurunan REGENERASI PETANI.