Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Ada John Kei di Antara Kita?

22 Juni 2020   14:49 Diperbarui: 22 Juni 2020   14:55 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. brita-brita.com

Jadi motif mereka (preman) ialah ekonomi. Premanisme merupakan bentuk ketidakmampuan negara hadir untuk memberikan penghidupan yang layak bagi warga negara. Negara tidak mampu menyediakan lapangan kerja yang dibutuhkan sementara kebutuhan hidup terus meningkat. Preman menjadi salah satu karir pilihan bagi mereka yang mengandalkan otot dan kekerasan. 

John Kei merupakan contoh pendatang yang mengadu nasib di ibu kota. Harapan menggiurkan hidup di ibu kota dengan segala kemewahan ternyata tidak ditopang dengan kemampuan daya beli. Karir preman akhirnya yang ia pilih.

Meski keluar masuk penjara namun John Kei tampaknya sangat menikmati pekerjaannya itu. Ia begitu sadar dengan resiko menjadi preman, kalau gak masuk penjara berarti mati. Membunuh atau dibunuh, menganiaya atau dianiaya.

Mirip teori evolusi Darwin, siapa kuat dia yang akan memenangkan kompetisi. Meski kompetisi dilakukan tidak secara sehat atau manusiawi, namun begitulah kehidupan yang harus dijalani John Kei dan kawan-kawan. Boleh jadi kelompok John Kei ditangkap, atau mati, namun kelompok sejenis akan terus tumbuh jika akar persoalan tidak dicarikan solusi.

Kita berharap preman tidak lagi menjadi karir pilihan rakyat Indonesia, karenanya pemerintah harus dapat mengantisipasinya. Pencegahan munculnya kelompok preman harus dilakukan, tidak cukup hanya menangkap mereka setelah jatuh korban.

Jangan ada lagi 'John Kei' di antara kita. Polisi tidak akan mampu memberantas mereka. Harus ada langkah taktis dan strategis agar profesi preman tergantikan dengan pekerjaan lain yang lebih bermartabat. 

Para politisi yang selama ini menjadikan preman sebagai 'bawahan' harus diusut. Jangan hanya preman jalanan, preman gedungan juga harus diberantas. Polisi jangan takut.

Semasa orde baru mengapa preman tidak kelihatan? dulu keamanan dikendalikan militer. Apakah kita harus kembalikan hal itu? tidak. Cukup dengan memperbaiki ekonomi kita, sediakan lapangan kerja bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun