Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dalam Kabinet Jokowi

23 Agustus 2019   18:11 Diperbarui: 23 Agustus 2019   18:23 2048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: tribunnews.com

Periode kedua Jokowi merupakan momen yang tepat baginya mencetak sejarah. Selain kebijakan yang profesional, Jokowi juga butuh pembantu yang hebat. Menteri yang tidak mengejar posisi demi 2024. Menteri yang benar-benar peduli pada rakyat dan kepentingan nasional.

Dari sekian banyak pilihan, entah dari parpol maupun bukan. Jokowi patut mempertimbangkan Ahok dalam kabinet selanjutnya. Sikap Ahok yang terkesan menolak menunjukkan ia tak ambisius.

Sikap begini yang dibutuhkan Jokowi. Jangan memberikan jabatan kepada mereka yang ambisius. Apalagi yang memiliki hidden agenda. Kelompok ini ingin menjadikan jabatan menteri sebagai 'jembatan' menuju 2024.

Dampaknya Jokowi akan kewalahan menjalankan programnya. Mereka sibuk bermanuver sembari menaikkan elektabilitas diri dan parpolnya. Sosok Ahok akan membendung gerakan itu.

Jokowi tak bisa terlalu berharap pada Ma'ruf Amin. Bukan bermaksud meremehkan akan tetapi beliau cenderung berperan sebagai penasihat. Karenanya Ahok dapat menjadi juru tindak Jokowi.

Ahok dapat berperan layaknya perdana menteri. Menggantikan posisi Luhut yang sudah dapat dipensiunkan. Reuni Prabowo-Jokowi-Ahok pun terjadi apabila Gerindra jadi bergabung dengan Jokowi-Ma'ruf.

Selama ini Jokowi terkesan menjauh dari Ahok sejak pilkada Jakarta. Secara politik itu wajar dilakukan. Demi menjaga sentimen agama yang masih kuat menjadi alasan utama dalam memilih.

Kini pilpres selesai. Periode Jokowi juga memasuki tahap akhir apabila merujuk konstitusi. Entah nanti apabila diamandemen UUD 45. Tapi kemungkinan ini kecil. Bahkan mustahil diterima parpol yang ngebet berkuasa.

Karenanya, Jokowi kini memiliki keleluasaan. Tidak ada beban masa lalu maupun masa depan. Tidak butuh elektabilitas 2024, ia hanya butuh Ahok. Pemindahan ibu kota membutuhkan pemikiran progresif, Ahok punya itu.

Ahok seorang visioner yang dibutuhkan dalam proses penataan ibu kota negara. Pengalaman selama menjadi wakil dan gubernur Jakarta akan membantu kerja-kerja Jokowi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun