Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Posisi Ahok dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf

5 April 2019   11:33 Diperbarui: 5 April 2019   12:34 3387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi digandeng Ahok/dok. Konfrontasi.com

Dalam video singkatnya KH Ma'ruf Amin menyatakan bahwa Ahok merupakan sumber konflik di Jakarta. KH Ma'ruf Amin kemudian mengklarifikasi bahwa konteks pembicaraan pada saat itu membahas pilpres, dan para ulama yang datangnya meminta pendapat terkait capres.

Apapun alasan KH Ma'ruf Amin yang pasti ia kurang harmonis dengan Ahok. Meski sekarang dalam kontestasi pilpres Ahok tidak aktif bukan mustahil ia masuk dalam kabinet Jokowi. Pertemanan Ahok-Jokowi sudah lama terjalin, memasukan Ahok dalam kabinet bukan hal yang mustahil. Lalu pertanyaannya, posisi apa yang pantas bagi Ahok dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin?

Barangkali bila ekspektasi PDIP ingin Ahok kedepan berperan lebih maka posisi menteri dalam negeri yang akan didapat Ahok. Kini ia sama seperti Jokowi, sama-sama petugas partai dalam hal ini PDIP. Sebagai petugas partai, Ahok maupun Jokowi haruslah taat pada aturan main partainya. Keduanya bakal membesarkan PDIP selama menjadi pejabat publik.

Jokowi tak mungkin melupakan Ahok apalagi kini mereka satu partai. PDIP juga menaruh harapan besar pada dua sosok ini. Pasca pilpres 2019 keduanya sudah pantas memimpin PDIP, saatnya Megawati mundur dari jabatan Ketua Umum. Posisi menteri dalam negeri sangatlah cocok diberikan kepada Ahok. Selain kemampuan, Ahok juga bakal diproyeksikan menjadi capres atau cawapres berikutnya.

Selama ini posisi Mendagri memang sudah ditempati kader PDIP sehingga wajar bila tempat itu menjadi milik Ahok. Meski Ma'ruf Amin tampak tak senang dengan Ahok dalam video tersebut, bukan berarti peluang keduanya bersatu dalam kabinet Jokowi tertutup. Toh penyusunan kabinet Jokowi-Ma'ruf  sepenuhnya ditangan Jokowi atau para bohir dibelakang Jokowi.

Sebagai petugas partai, Jokowi akan sepenuhnya patuh pada putusan partai. Sehingga Ahok harus sukses melobi Ketua Umum PDIP, Megawati. Tujuannya agar posisinya dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf bukan isapan jempol semata. Ahokers pastinya senang bila Ahok masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Setidaknya menjadi pelipur lara atas kekalahan Ahok dalam pilkada DKI Jakarta.

Selain posisi menteri dalam negeri, posisi lain yang cocok bagi Ahok dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf adalah Menlu. Sejak peristiwa penistaan Agama yang dilakukan Ahok, namanya cukup dikenal bahkan hingga ke luar negeri. Beberapa media Asing memberi dukungan kepada Ahok saat umat Islam melakukan aksi di Monas. Ahok yang minoritas secara agama dan etnis dianggap oleh media asing sebagai korban.

Ahok telah mendapat simpati dunia sehingga posisinya sebagai Menlu akan memudahkan proses diplomasi. Selain posisi Mendagri dan Menlu, posisi selanjutnya yang cocok bagi Ahok dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf ialah menteri Agama. Ahok dikenal sebagai tokoh anti korupsi, sementara kemenag salah satu kementrian yang paling korup. Ahok yang tegas, berani, dan anti korupsi sangat cocok memimpin kementrian ini.

Jadi 3 posisi itu yang cocok bagi Ahok apabila pasangan Jokowi-Ma'ruf menang dalam pilpres 2019. Bagaimana menurut anda? Adakah posisi lain pantas buat Ahok? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun