Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-hati GERD, Jika Lengah akan Berakhir Petaka

2 November 2013   07:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:42 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13833509622129693814

[caption id="attachment_275563" align="aligncenter" width="150" caption="Gambar Endoskopi Pasien Luka Kerongkongan"][/caption]

Mengenai Lebih Dekat Penyakit GERD,

jika lengah akanberakhir Petaka

http://www.surveymonkey.com/s/gerdq

Nyeri dadaternyata bukan saja disebabkan oleh karena kelainan jantung,nyeri dada dapat disebabkan karena naiknya asam lambung kekerongkongan penyakit nya kita sebut GERD (gastroesofageal reflux disease). Pasien dengan GERD bisa datang karena nyeri dada dan bisa merasakan rasa panas didada seperti terbakar (heart burn) biasanya nyeri dada ini diikuti juga dengan mulut pahit karena ada asam yang naik (regurgitasi). Dari hasil survey yang kami lakukan melalui media sosial dengan menggunakan kuisioner GERD (GERD-Q) ternyata kami dapat data 20-30 % responden kemungkinan mengalami GERD.

GERD dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Hal ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan awalnya hanya perlukaan, luka yang terjadi bisa makin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah. Bahkan GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra kanker. Diluar saluran cerna, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernafasan bawah(asma) bahkan sampai paru-paru (Fibrosis paru Idiopatik) .

Penyakit GERD sebenarnya bisa dideteksi dengan menggunakan kuisioner GERD.Total skor yang didapat dari kuisioner dapat diduga bahwa seseorang tersebut menderita GERD atau tidak: jika nilai <8 maka kemungkinan tidak menderita GERD, jika > atau = 8 kemungkinan menderita GERD.

Kuisioner GERD sendiri terdiri dari 6 pertanyaan. Dua pertanyaan pertama merupakan pertanyaan positif adanya GERD yaitu panas dada seperti terbakar (heart burn) dan adanya sesuatu yang balik arah (regurgitasi). Sedang pertanyaan negatif adalah adanya nyeri ulu hati dan mual. Sedang 2 pertanyaan terakhir dari kuisioner ini adalah gangguan tidur dan obat yang diberikan untuk mengatasi keluhan tersebut. Poin didasarkan dari frekuensi kejadian dari pertanyaan yang ada setiap harinya dalam 1 minggu. Untuk mengetahui apakah seseorang menderita GERD bisa klik ‪http://www.surveymonkey.com/s/gerdq

Tatalaksana GERD

Prinsip utama mengobati pasien GERD adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Tatalaksana penyakit GERD berupa tatalaksana non obat/perubahan gaya hidup dan tatalaksana obat-obatan. Tatalaksana non obat yaitu perubahan gaya hidup.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tatalaksana non obat, pasien GERD antara lain:

1.Menghindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

2.Menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging denganjeroanseperti usus, otak, hati, paru atau limpa.

3.Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan.Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.

4.Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

5.Hindari minum kopi, alcohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.

6.Hindari makanan yang mengandung coklat dan keju.

7.Menghindari stress

8.Mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal

Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa pada pasien yang memang sudah mengalami GERD jikamengkonsumsi daging yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.

Tatalaksana obat-obatan

Obat yang diberikan terutama obat-obat yang memproduksi asam lambung atau dikenal sebagai anti sekresi asam lambung. Obat-obat kelompok ini terdiri dari 2 kelompok obat yaitu penghambat reseptor H2 (antagonist H2 reseptor) antara lain ranitidin, famotidin, nizatidin atau simetidin. Kelompok kedua yang termasuk obat anti asam yang kuat yaitu penghambat pompa proton seperti omeprazol,lansoprazol, rabeprazol,esomeprazol atau pantoprazol.

Antasida obat penetral asam yang banyak dijual bebas digunakan untuk mengurangi gejala akibat GERD tersebut.

Demikian sekedar informasi mengenai penyakit GERD, ternyata nyeri dada tidak selalu disebabkan oleh sakit jantung sedang serangan  jantung tidak selalu didahului oleh sakit dada karena ternyata  nyeri ulu hati bisa merupakan gejala awal serangan jantung.

Mudah2an kita semua selalu diberi kesempatan untuk hidup sehat dan selalu sehat.

Amin.

Salam,

Ari Fahrial Syam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun