Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Andika Bagaikan Kerupuk Putih

4 Juli 2012   03:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13413706911651192303

[caption id="attachment_192430" align="aligncenter" width="200" caption="orang biasa, yang bukan siapa siapa... Pinjam fotonya Andika dari foto profil"][/caption] Saya pernah menulis tentang kerupuk putih dalam artikel Kodak Tumbang, Kerupuk Putih Mendunia. Sekilas dari cuplikan artikel itu saya copas disini. Sehingga rasa nikmat langsung masuk kedalam susunan saraf pusat. Saat mulai kita makan, terasa nikmat dan tambah nikmat. Sehingga ada kalimat, biar makanan kurang enak bila ada kerupuk putihnya, segera terasa nikmat rasanya. Itulah efek glutamat yang membuat orang ketergantungan terhadap bahan perasanya.

Nyata nya memang kerupuk putih itu sangat digemari dan sangat dicari cari. Tanpa kerupuk putih terasa makanan menjadi hambar. Ada rasa candu nya dalam kerupuk putih yang membuat manusia menjadi ketagihan atau rasa kehilangan.

Termasuk juga Andika, orang Medan yang lucu. Pak Andika adalah mantan TKI Malaysia. Sayangnya saya tidak paham, tugas apa yang dilakukan saat TKI Malaysia. Bila saya perhatikan kontur tubuhnya, mugkin sebagai Bodyguard ? Orangnya kalau di darat galak banget, kumis seperti di Jampang melintang. Kalau ketemu saya, adu jotos dulu baru kita makan bersama sama satu piring. (padahal uang kita saling cekak sehingga harus makan satu porsi berdua). Humornya tidak pernah habis, mungkin bisa juga nonstop 24 jam x 7 hari. Karena itu saya katakan, makan nya sedikit humor nya luar biasa…

Entah bagaimana, kami suka tanpa sengaja online pagi hari di Facebook. Thema awal nya fokus tetapi makin lama makin ngalor ngidul. Entahlah…. Apa saja di tanya dan dibicarakan. Sampai sampai saya tanyakan, mau kemana hari ini dan makan apa hari ini. Saya pun juga laporan, hari ini mau kemana dan makan gabus pucung atau soto Lamongan. hahahaha…

Itulah teknologi, dunia makin sempit dan makin cepat. Karena pak Andika bagunanya sangat pagi, jam 03.30 maka kita saling menguji kebenarannnya. Saya kirim SMS… Test… test … test…. Tepat saya kirim pada jam 03.30 Dijawab pula Ping… Ping… Ping….. Apalagi ada bola... di Ping oleh pak Andika, padahal saya tidak suka bola alias tidur.

Yang lucu nya chatting kami yang terakhir…. Kami diskusi yang akhirnya membicarakan istri….. Tiba tiba timbullah Artikel yang berjudul ISTRI

Karena saya dalam perjalanan dan lama tidak lihat kompasiana, maka masuk SMS dari pak Andika dengan tulisan “Kok engg komen di istri ?. Hehe” Segera saya buka di Ana yang selalu malu malu saat buka bukaan alias lelet banget. Kemudian saya jawab SMS tersebut “Kenapa itu istri cuma satu ? Yang baca banyak. Hahahaha Mungkin mereka binggung mau komentar apa ?” Istri cuma satu, maksud saya…. Koq cuma saya yang berkomentar di artikel itu alias tidak ada yang lain berkomentar. Mosok iya dibaca oleh  dua ratus lebih tetapi tidak ada yang komentar.

Dan pada saat chatting di Facebook tadi pagi, dijawablah sbb : Rudi Esape says (08:47) (Rudi Esape adalah Andika)heheheh...... judulle cuma estri ajjah di kroyok, apa lagi estri ku tersayang..... hahahahhaha nah lho

Yah… itulah Andika. Apa saja jadi humor dan selalu menyapa pada saat santai. Bila lama tidak komunikasi bagaikan kerupuk putih yang dicari sebagai pedamping makanan. Selamat pagi pak Andika… Salam sukses dan selamat makan siang….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun