Mohon tunggu...
Dayan Hakim
Dayan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - persistance endurance perseverance

do the best GOD do the rest

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

SRIL Sang Primadona Pasar Saham 2017

11 Desember 2017   14:47 Diperbarui: 11 Desember 2017   14:51 4367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jokowi, dalam sambutannya, mengingatkan agar PT Sritex terus mempertahankan kualitasnya sebagai perusahaan berkelas internasional. Kualitas dijaga, ketepatan waktunya juga dijaga. Sritex merupakan brand Indonesia yang menguasai pasar dunia. Sritex berniat membangun power plant sendiri untuk memenuhi kebutuhan pasokan energy pabriknya sehingga tidak tergantung pada PLN.

Untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengembangkan ekspansi, Sritex melalui anak usaha perseroan Golden Legacy Pte pada tanggal 7 Juni 2016 menerbitkan surat utang global senilai US$350 juta setara dengan Rp4,65 triliun dengan jatuh tempo pada 2021 dan kupon dipatok 8,25% dengan pembayaran setiap enam bulan perdana pada 7 Desember 2016. Surat utang tersebut dijamin oleh emiten bersandi saham SRIL dan juga anak usaha lainnya, PT Sinar Pantja Djaja. Selain itu, global bonds juga dijamin dengan saham yang dimiliki perseroan pada Golden Legacy dan Golden Montain Textile adn Trading Pte. Ltd.

Dana hasil emisi obligasi global itu telah digunakan untuk menebus surat utang 2014 senilai US$270 juta dengan bunga 9% yang jatuh tempo pada 2019. Penebusan dilakukan melalui penawaran tender senilai US$180,2 juta. Setelah melakukan buyback global bonds, penerbit akan menggunakan sisa dana untuk disalurkan kepada Golden Mountain dalam pemesanan saham tambahan di dalam struktur modal Golden Montain. 

Penerbit juga akan memberikan pinjaman dengan nilai US$225,17 juta kepada Golden Mountain. Pinjaman tersebut bakal digunakan untuk membayar pinjaman modal kerja. Sisanya, digunakan bagi kebutuhan perusahaan secara umum untuk kegiatan usaha.

Pada tanggal 21 Maret 2017, kembali Sritex melalui anak usaha perseroan Golden Legacy Pte menerbitkan surat utang global senilai US$150 juta dengan kupon 9%. Sebagian dana tersebut akan digunakan untuk membayar MTN Sritex sebesar US$30juta yang akan jatuh tempo tahun ini. Sebagian dananya nanti dipergunakan untuk pengembangan usaha di Golden Mountain Textile ad Trading.Obligasi ini memperoleh peringkat B1 dari Moody's Investor Service. Obligasi ini bahkan oversubscribed sampai 6 kali. Hal ini menunjukan kepercayaan public kepada Sritex amat tinggi. Obligasi tersebut ditawarkan secara terbatas, sehingga tidak terikat pada kebijakan Securities Act 1993 AS. Surat utang tersebut dijamin sepenuhnya oleh Sritex dan salah satu anak perusahaannya yiatu PT Sinar Pantja Djaja.

Dari aspek keuangan, SRIL memiliki prestasi cukup mencengangkan. Awal tahun 2016, saham SRIL menjadi perbincangan investor karena mengalami penurunan tajam. Sampai tanggal 22 Januari 2016, dikala IDX composite turun 2,9% dari posisinya sejak awal tahun, SRIL bahkan ambruk sampai 31,6% dari posisi 2015 yaitu Rp 389 menjadi Rp 266. Padahal pada tahun 2015, IDX composite terkoreksi 12,1% dan menjadi indeks paling terpuruk kelima di kawasan regional Asia Pasifik. 

Disisi lain saham SRIL menjadi salah satu top gainers sepanjang tahun 2015 dengan kenaikan 138%. SRIL juga menjadikan sang pemilik, Iwan Lukminto menjadi salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Ambruknya harga saham SRIL pada awal tahun 2016 diindikasikan penyebabnya adalah  ada perusahaan asuransi besar yang melepas investasi pada saham SRIL sedangkan disisi lain terdapat banyak utang perbankan yang sudah jatuh tempo.

Setelah terpuruk sampai di harga Rp266,- di awal tahun 2016, saham SRIL mulai pulih kembali pada tahun 2017 dan cukup ramai transaksi di pasar.  Bahkan pada periode 25 -29 September 2017, SRIL diperdagangkan sebanyak 22 juta lot dengan nilai transaksi Rp 770 miliar dengan harga Rp356 per lembar.  Namun demikian, ramainya perdagangan saham SRIL tidak tercermin pada pergerakan sahamnya yang menguat. 

Saham SRIL terpantau cenderung sidewaysbahkan sedikit terkoreksi sebesar 2,79 persen pada pekan terakhir perdagangan di September 2017. Kondisi itu setelah pada pekan sebelumnya SRIL menguat 4,68 persen. Secara year to date,sejak awal 2017 hingga September saham SRIL telah mengalami lonjakan 51,3 persen. Lonjakan ini tak lain didukung oleh solidnya kinerja keuangan SRIL yang cukup baik. Bahkan pada tanggal 6 november 2017 mencapai harga Rp390,-.

Pada tanggal 6 November 2017, Sritex mengumumkan keputusan RUPSLB yang telah menyetujui rencana akan menerbitkan sebanyak 1,86 miliar saham baru atau mewakili 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Seluruh saham baru yang akan diterbitkan dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) yang akan diambil bagian oleh pemegang saham utama perseroan yaitu PT Huddleston Indonesia. PT Huddleston Indonesia saat ini memiliki saham SRIL sebanyak 10,42 miliar saham atau senilai Rp1,04 trilyun yang merupakan 56,07% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perusahaan. 

Saham baru tersebut akan diterbitkan dari saham dalam portepel perseroaan dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Sementara itu, harga minimum baru perusahaan sebesar Rp354 per lembar. Pemegang saham public perseroaan saat ini akan terdilusi sebesar 3,99%. Dari informasi yang diperoleh, dana dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan kebutuhan perusahaan secara umum atau untuk perluasan usaha dalam industry tekstil antara lain melalui akuisisi perusahaan yang bergerak dalam bidang industry tekstil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun