Aku mulai menghibur diri dengan segala kesibukan, mulai bercengkrama dengan tanaman hingga peliharaan. Â Berinteraksi dengan mereka sungguh mengasyikan, merasa diri terhibur meski dalam kondisi tidak mengenakan. Â Jiwa terasa tentram, ....Â
Kondisi ini sengaja aku samarkan, aku anggap tidak pernah kejadian meskipun begitu pahit dijalankan. Â Entahlah apa yang harus aku lakukan untuk memulainya kembali. Â Energi yang aku bangun serasa habis terhempas, lemas tak berdaya... kini aku hanya berjalan belum menemukan tujuan.Â
Perlahan aku bangkit dari keterpurukan, membangun serpihan serpihan dengan segala daya dan upaya.  Berharap sisa-sisa energi ini mampu memutarkan kembali roda yang sempat terhenti.  Mulai membangun dengan pikiran positif, berfikir ke depan dengan menanggalkan segala beban. Senantiasa menjaga kewarasan seperti awal aku meninggalkan perusahaan, yang aku inginkan adalah kewarasan di tengah ketidak pastian.  Mungkin sedikit pelan, namun kewarasan dalam jiwa harus senantiasa aku tanamkan.  Biarlah kesedihan telah menjadi bagian dari pembelajaran untuk mewarnai kehidupan yang penuh warna ini. Kaki dan mimpi harus terus melangkah ke depan, meskipun aku sulit dan berat untuk memulai.  Aku akan menitinya dengan kesungguhan dan kepercayaan akan kuasa Tuhan, "Bersama kesulitan pasti ada kemudahan", senantiasa  aku sematkan kemudahan akan mengiri setiap langkahku kedepan. Â
Bismillah Aku memulai lembaran baru dalam babak kehidupan.