Mohon tunggu...
Dohot Owen
Dohot Owen Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yg memiliki hobby gaming dan menalaah setiap cerita di kehidupannya

Lahir di jakarta memiliki motto gunakan rasional paling depan fakta dan mempercayai metafisik dan kepercayaan yg di anggap ada oleh kebanyakan orang di barisan belakang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Asik Bebas, Habis Itu Ngapain?

16 April 2020   13:39 Diperbarui: 16 April 2020   13:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:Liputan6/Andri arnold

Bebas euyyyyyy napi dibebaskan,"wahhhhh saya harap ia bisa tobat dan memulai lembaran baru ini merupakan program kemanusiaan baik sekali....." mungkin inilah yang dipikirkan pak Yassona Laoly.ketika ia pro terhadap kegiatan pembebasan para napi dan memberikan pernyataan "Hanya Orang Tumpul Kemanusiaan Tak Terima Napi Bebas" (Dikutip dari CNN Indonesia)

Pembebasan puluhan napi ini diberlakukan sebanyak 22.158 narapidana dan anak di indonesia sebanyak 15.477 orang di antaranya keluar penjara melalui program asimilasi. Sementara 6.681 orang lainnya menghirup udara bebas melalui program hak integrasi, baik berupa pembebasan bersyarat, cuti bersyarat, maupun cuti menjelang bebas yang dimana dikeluarkan napi ini pada 3 april 2020.

Semenjak pembebasan pada kala itu banyak sekali kasus-kasus criminal bermunculan belakangan ini dan kebanyakan adalah aksi pelaku pencurian.seperti salah satu kasus yang sudah terverivikasi bahwa merupakan napi yang berasal dari program di atas.Rudi hartono,seorang narapidana di wajo (Sulsel) yang baru saja menghirup udara bebas,harus kembali ke balik jeruji dia kembali melakukan kejahatan di rumah milik tetangganya.rudi tertangkap tangan sedang mencoba mencuri di dusun ulugalung Timur,Desa lempa kecamatan pammana,wajo,rabu pagi,sekitar pukul 6:30 WITA.sebelumnya ia pernah melakukan aksi yang sama ia mengaku kepada polisi mencoba mencuri rumah korban(Sumber@Fakta.indo).

Eaaa kemanusiaan katanya mahh ga Cuma itu pembaca sekalian ada lagi nih masih fresh pula.

Baru 4  hari menghirup bebas berkat program asimilasi COVID-19,Agustian kembali ditangkap.Pria berusia 24 tahun itu ditangkap Karen kepergok mencuri motor."Saya baru bebas 4 hari lalu,seharusnya bulan depan.karna ada asimilasi virus corona saya lebih cepat bebas".Setelah bebas,agus pun mengaku sempat beristirahat dirumah namun ketika hendak tidur dirinya ingat masih ada kunci letter T,"Ingat ada kunci letter T di bawah kasur,karena butuh uang saya beraksi lagi dan motor itu mau dijual dikampung Rp2 juta".(Sumber@Fakta.indo) ya itu tadi sekilas kasus yang bermunculan semenjak di keluarkannya napi-napi.namun ada statement yang beredar pembebasan para narapidana hemat anggaran Rp 260 milliar,Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produkasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Yunaedi menyatakan pembebasan sekitar 30.000 narapidana dan anak menghemat anggaran negara untuk kebutuhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) hingga Rp 260 miliar (Sumber Republika).

Melihat dari fenomena ini saya berpikir pemerintah mencoba mengurangi pengeluaran supaya anggaran tersebut bisa di alihkan kepada penanganan virus covid-19 atau untuk di simpan agar sesudah pandemic ini pemulihan ekonomi tidak merosot tajam.tapi tidak seperti ini juga dong.... Pak pemerintah.kita sebagai masyarakat udah cemas akan pandemic ini dan bapak menambah rasa cemas lagi dengan menebarkan para napi yang bisa meningkatkan kasus kriminalitas seperti pencurian,udah pemasukan susah harta sendiri g aman.

Para napi jika sudah bebas akan susah di terima di lingkungan masyarakat apalagi di sebuah instansi pekerjaan akan lebih susah lagi,yang membuat para napi ini tidak memiliki pilihan dan akan kembali lingkungan yang mau menerima dia yaitu lingkungan lama dia yaitu lingkungan  kriminal,malah menimbulkan masalah baru kan.

Kalau pak yasonna ingin kegiatan kemanusiaan yang kecil kecil dulu aja pak tohh bagi bagi masker,sembako,suntikan dana bagi yang di phk,atau bagi bagi apd kan bapak kaum atas atau bapak kalo mau bersangkut dengan napi lagi kan bisa di sosialisasikan itu napi memproduksi masker untuk di bagi bagikan nanti ke masyarakat dan masyarakat mungkin bisa memaklumi nantinya kalau napi itu udah waktunya bebas.yahhhhh begitu deh disisi lain pemerintah memang butuh hemat anggaran disisi lain ekspetasi tidak sesuai kenyataan dan menjadikan kemanusiaan sebagai tameng lagi.... Semoga aja tidak ada lagi deh kebijakan Bahlull kek tadi salam dari penulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun