Lamongan, Kompasiana.com- Budaya literasi di Indonesia semakin terbelakang dikarekanakan generasi muda pada saat ini lebih tertarik untuk memainkan gadgetnya ketimbang membiasakan diri untuk membaca. Sehingga rendahnya literasi menjadi faktor penting yang menyebabkan rentannya masyarakat terhadap hoaks dan misinformasi. Dengan begitu menerapkan literasi merupakan hak asasi manusia. Literasi adalah jantung dari pendidikan dasar untuk semua dan penting untuk memberantas kemiskinan serta membuat orang-orang kaya akan ilmu yang bisa berguna bagi mereka.
Oleh karena itu, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 87 Gelombang 1 yang beranggotakan 5 orang dengan didampingi oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Arina Restian S.Pd.,M.Pd. Pada hari Kamis, 4 Maret 2021 mengadakan kegiatan sosialisasi budaya literasi di TPQ Al-Muhadzab yang terletak di Desa Sumbersari. Anak-anak di TPQ Al-Muhadzab sangat antusias menyaksikan sosialisasi budaya literasi. Di kegiatan sosialisasi budaya literasi kami menyampaikan tentang pentingnya membudayakan literasi ditengah-tengah pandemi covid dan maraknya penggunaan handphone yang berlebihan terhadap anak. Selain itu, kami juga menjelaskan tentang faktor-faktor literasi di Indonesia yang masih kurang dan bagaimana cara mengatasinya.
Kegiatan kami tidak hanya sosialisasi saja, melainkan ada kegiatan lain yaitu game tanya jawab. Di kegiatan ini antusiasme anak-anak sangat tinggi. Karena kami juga menyediakan berbagai hadiah menarik.