Minum kopi bersama atau ngopi sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Dari yang hanya sekedar kumpul-kumpul sambil ngobrol ringan, diskusi dengan rekan kerja hingga negosiasi bisnis sering dilakukan sambil “nyruput” kopi dengan beragam variasi campuran dan cara penyajiannya.
Tempatnya juga bisa dimana saja, menyesuaikan agenda dan ketebalan dompet. Mulai dari lesehan dan warung kecil pinggir jalan hingga gerai kopi eksklusif macam "starbak." Saya sendiri punya tempat ngopi favorit di salah satu sudut Kota Probolinggo yang dengan bangga saya sebut Cafe Amigos. Ya, Amigos tapi bukan amigos ala Spanyol tapi AMiGoS ala kampung alias Agak Minggir Got Sedikit.
Tapi kali ini saya tak akan membahas keunikan Cafe Amigos, selain khawatir dianggap endorse, biarlah keberadaan cafe ini membuat pembaca penasaran. Sungguh tetiba saya tertarik menulis tentang ngopi setelah Sabtu (20/5) malam kemarin karena panggilan tugas saya harus menghadiri acara ngopi bareng pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama rekan-rekan pers dan masyarakat Kota Kraksaan.
Acara malam itu semakin menarik minat para pejabat daerah dan masyarakat untuk datang sebab Ibu Bupati dan suami yang juga anggota DPR-RI berkenan hadir. Rekan-rekan pers sebenarnya cukup banyak yang hadir meski ada sebagian kecil yang absen karena tugas liputan dan faktor ketidaksempatan yang lain.
Konsep acara yang dilaksanakan di sisi selatan alun-alun Ibu Kota Kabupaten Probolinggo itu sebenarnya cukup simpel. Para undangan dan masyarakat yang datang dipersilahkan duduk lesehan di atas gelaran karpet merah dan biru lengkap dengan meja kecil di atasnya.
Kesimpelan tersebut menjadi sedikit istimewa dengan hiburan live music yang lebih banyak memainkan lagu-lagu populer saat ini. Dan bisa ditebak, lagu “Asal Kau Bahagia” milik Armada dan “Dia” nya Anji masih jadi lagu wajib malam itu.
Yang jelas acara malam itu bisa dibilang sukses. Tamu undangan baik itu pejabat daerah dan rekan-rekan pers banyak yang datang. Demikian juga masyarakat umum dan anggota beberapa komunitas hobby di Kota Kraksaan juga nampak malam itu.
Kehadiran Bupati bersama beberapa pejabat daerah menunjukkan kepedulian pemimpin untuk lebih dekat dengan rakyatnya. Tak dapat dipungkiri pula, acara malam itu menjadi media yang efektif bagi para petinggi daerah untuk bersilaturrahmi dan berkomunikasi langsung dengan rakyatnya.
Setidaknya acara malam itu menunjukkan bahwa nyaris tak ada jarak antara pemimpin dengan rakyat yang dipimpinnya. Mereka duduk di atas satu alas yang sama. Suguhan yang disajikan juga sama, kopi dan jajanan tradisional serta soto Kraksaan sebagai makanan berat.
Sajian yang tersedia sama meski tak semua kebagian saking banyaknya masyarakat yang datang. Bahkan saya sendiri harus menahan seretnya tenggorokan sehabis menyantap lupis dan klepon karena tak kebagian kopi dan air mineral.