Dengan embel-embel "extended" ada tambahan durasi waktu sekitar enam menit dari versi awalnya, dari 182 menit menjadi 188 menit. Pihak Marvel Studios cukup gencar mempromosikan versi tayang ulang ini di berbagai media. Disebutkan akan ada bonus adegan yang semula dibuang dari versi aslinya plus kejutan "post credit scene."Â
Walau tanpa "extended" sekalipun sebenarnya saya masih berminat untuk menontonnya kembali di layar lebar. Apalagi saat mengetahui akan ada surprise bagi penonton di bagian akhir film, sebagaimana penikmat "MCU" yang lain, ekpektasi saya pun cukup tinggi membayangkan kejutan-kejutan yang akan saya temui nanti. Apalagi ditempatkan di bagian paling akhir film, setelah semua kredit film bergulir sampai habis. Anggap saja sebagai ujian kesabaran untuk memperoleh pengalaman yang menyenangkan.
Agar bisa lebih maksimal menikmati bonus kejutan yang dijanjikan, sengaja saya menghindari browsing kata "Avengers," "Endgame" dan "Extended" sebelum menyaksikan film tersebut secara utuh. Namun ternyata apa yang saya dapati setelah menonton tak sebagaimana yang sangat saya harapkan. Bukannya makin terpuaskan, justru ada rasa sedikit kecewa karena yang saya dapati tak sesuai ekspektasi.Â
Secara keseluruhan tak ada perubahan pada materi film. Yang membedakan dengan versi aslinya adalah tambahan pembuka oleh sang sutradara Anthony bagian paling awal film. Pada sambutan pengantarnya Anthony mengajak penonton untuk kembali menikmati film yang disutradarainya bersama Joe Russo itu. Ia juga menyarankan agar penonton tak beranjak dari tempat duduk hingga film benar-benar berakhir sebab akan ada kejutan setelah akhir kredit.
Setelah itu film berputar dalam durasi normal sesuai versi asli. Sepeti saya, penonton lainnya di dalam studio nampak masih bertahan hingga film benar-benar berakhir. Nyaris tak ada yang beranjak kecuali mereka yang "kebelet" ke toilet akibat kedinginan dalam waktu cukup lama. Setelah seluruh kredit film benar-benar habis, sesaat layar nampak gelap, kemudian yang ditunggu-tunggu muncul!
Ternyata "post credit scene" yang dimaksud adalah "tribute" untuk sesepuh Marvel Comic, Stan Lee, sang pencipta superhero seperti Spider-Man, Hulk, Iron Man dan Doctor Strange. Video tribute sepanjang tiga menit itu menampilkan sosok Stan Lee semasa hidupnya dengan ringkasan beberapa film yang melibatkannya sebagai cameo serta komentar para artis pemeran superhero ciptaannya. Tayangan ekstra ini ditutup dengan tulisan "Stan We Love You 3000." Stan Lee yang lahir tanggal 28 Desember 1922 itu meninggal pada tanggal 12 Nopember 2018.Â
Tanpa mengurangi rasa hormat, penempelan video tribut yang sangat pendek untuk tokoh selegendaris Stan Lee di akhir kredit kurang pas dan terasa terlalu dipaksakan. Mestinya ada edisi khusus penghormatan dengan durasi yang lebih panjang dan lengkap tentang jati diri Stan Lee yang tidak ditempelkan pada film sepanjang "Avengers : Endgame."
Setelah video pendek tribut untuk Stan Lee, Anthony Russo kembali muncul mengucapkan terima kasih kepada penonton yang masih bertahan dan menyampaikan bahwa ada adegan yang disukainya tapi terpaksa dipotong karena panjangnya durasi film. Beberapa detik kemudian adegan "kejutan" itu muncul.
Ternyata adegan tersebut adalah scene ketika Hulk yang sudah menjadi Professor Hulk menyelamatkan beberapa orang yang terjebak kebakaran di gedung bertingkat. Tampilan Hulk terlihat janggal, berkaos dan lebih kecil dari biasanya. Pihak Marvel terkesan "nggak niat" menyisipkan adegan yang sepertinya juga tidak serius digarap itu.Â
Efek CGInya tak sempurna dan terkesan amatiran. Hulk yang berubah ramah itu kelihatan seperti Shrek dengan tubuh lebih kecil dari Hulk versi awal. Meski bersuara, namun mulutnya juga tak bergerak saat menerima telepon dari seseorang bernama Steve, kemungkinan Steve Roger sang Captain America. Â Â
Bisa jadi ini adalah adegan sebelum Steve Rogers, Natasha Romanoff dan Scott Lang bertemu Bruce Banner yang sudah berubah menjadi Professor Hulk di sebuah restoran. Lima tahun sejak "Infinity War", Bruce Banner berupaya memadukan kekuatan otot Hulk dengan kecerdasan otaknya hingga kemudian berhasil menjelma menjadi Professor Hulk yang lancar berbicara dan lebih manusiawi.