Mohon tunggu...
Dody FM
Dody FM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur, Praktisi Digital Marketing & Event Organizer, Korespondensi: dodyfi@gmail.com (fast respon)

Entrepreneur, Praktisi Digital Marketing & Event Organizer, Korespondensi: dodyfi@gmail.com (fast respon)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Babak Belurnya Bisnis EO di Kala Pandemi Covid-19

28 Maret 2020   10:24 Diperbarui: 28 Maret 2020   21:08 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (shutterstock via Lifestyle KOMPAS)

Dan mafhum diketahui bahwa jarang sekali ada EO yang memiliki semua stok properti yang dibutuhkan, lengkap. Hampir rata-rata adalah dengan menarik vendor perlengkapan dari perusahaan lain. Perusahaan lain ini pun juga biasanya susah untuk dibayar tempo.

Misal untuk sewa genset. Vendor genset paling tidak mau dibayar berlama-lama. Acara selesai beres atau bahkan ada yang sebelum itu.

Belum lagi kebutuhan dekorasi, catering, dan man power, SPG yang harus dibayar lunas seketika. Promotor hanya memegang Purchase Order (PO) dari klien dengan pembayaran variatif. Ada yang bertahap, ada pula yang dibayar 2 bulan setelahnya.

Karena bisnis jasa, produk yang ditawarkan adalah pelayanan yang bagus. Promotor biasanya mengeluarkan modal untuk semua kebutuhan di depan. Nah, dengan adanya virus corona ini, kerugian terjadi pada 2 sisi.

Pertama, biaya pra-acara meliputi logistik, man power, energi, properti, iklan, promosi, tools marketing dan kebutuhan dasar lainnya. Biasanya biaya ini harus selesai 75% persen sebelum event.

Artinya seperti yang dikatakan di atas, promotor harus menanggung semua biaya. Belum biaya rutin operasional perusahaan.

Kedua, kerugian image perusahaan. Hal ini disebabkan event tidak sukses, pengunjung sedikit, target klien tidak terpenuhi dan pada akhirnya dalam masa yang akan datang tidak akan ada lagi repeat order.

Apakah klien memaklumi dengan adanya  wabah corona? Ya, mereka maklum, tapi mereka tidak mau keluar uang karena event bisa sajar dibatalkan, ditunda, atau bagi klien yang sedang baik hati maka akan tetap jalan dan jasa dibayar penuh. Bagaimana? mantap kan jadi EO?

Secercah Harapan
Ya, positive thinking. Mungkin itu yang bisa dikatakan untuk saat ini, tetap harus optimis dengan masa depan. Ibarat seorang sprinter, perusahaan EO sedang mundur 5 langkah untuk mengambil ancang-ancang.

Pada saatnya wabah ini berakhir, mereka akan panen raya. Kehausan masyarakat akan event akan terbayar lunas dengan pagelaran yang menarik dan kreatif. Dan tentu pundi-pundi uang juga akan menumpuk di masa pasca-wabah. Aaamin.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun