Mohon tunggu...
Dodi Putra Tanjung
Dodi Putra Tanjung Mohon Tunggu... Relawan - Penggiat Sosial

Penggiat Sosial, Relawan dan Pemerhati Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hablumminannas, Masih Adakah Kepekaan Sosial Itu?

20 April 2022   14:58 Diperbarui: 20 April 2022   15:02 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sebagai seorang Muslim selain sebuah kewajiban meningkatkan ketakwaan dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT, kita juga diwajibkan  untuk menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Ini yang disebut sebagai habluminannas.

Tidak akan lengkap hubungan manusia dengan Tuhan-nya (Ibadah), tanpa ada keseimbangan hubungan baik dengan sesama manusia. Bila lisan masih digunakan menyakiti orang lain maka akan sia-sia amal ibadah yang dikerjakan siang dan malam.

Tidak akan berkah rezki dan ibadahnya  seseorang itu apabila didepannya ada saudara atau tetanganya yang butuh pertolongan tapi tidak ia tolong, sementara ia mampu untuk itu.

Sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al Qur'an terkait perkara Hablumminannas ini, yakni pada Surat An-Nisa Ayat 36 ;

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."

Rasullullah bersabda :
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kemudian pada Surat Al-Qasas Ayat 77 lebih dipertegas lagi ;

Artinya: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Intinya, hubungan baik dengan sesama manusia ini memang sangat ditekankan tidak saja dalam Islam, tapi juga di ajaran agama Samawi lainnya. Karena sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup secara individual, dia tetap butuh dukungan orang lain.

Hubungan baik dengan sesama manusia ini tidak hanya menyangkut bagaimana membangun komunikasi dan hubungan kerjasama dengan manusia lain, tetapi juga terkait kepekaan sosial terhadap lingkungan masyarakat. Terutama dilingkungan tempat tinggal.

Karena dalam kultur masyarakat perkotaan modern, masyarakat terkumpul secara heterogen, dari bermacam latar belakang kehidupan, ada yang hidup baik dan berkecukupan, tak sedikit yang hidup dalam kesusahan dan ketidak berdayaan. Maka di kota-kota besar perbedaan strata sosial ini terlihat begitu jelas. Maka ada istilah "si kaya bertambah kaya, yang miskin tetap dalam kemiskinanya". Karena tidak ada lagi rasa peduli, setiap orang menikmati hidup sendiri-sendiri, pola bergaul dengan kalangan yang sama rata sama rasa, sehingga jurang antara kaya dan miskin ini semakin melebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun