Mohon tunggu...
Dodiet Prasetyo
Dodiet Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - dodietprasetyo

Lahir di Bumi AREMANIA

Selanjutnya

Tutup

Money

Desa Sebagai Pusat Produksi Nasional, Bumdes bersama Banyumas Gelar Forum Investasi Desa

30 Desember 2019   01:31 Diperbarui: 30 Desember 2019   19:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Para Narasumber khusus Acara VIF 2019 dari Kementrian, Pelaku Usaha dan Pakar Ekonomi, Koperasi serta Desa

BUMDES dan Koperasi sebagai badan usaha yang digalakkan untuk berkembang di desa harus dapat bekerjasama sejajar dan saling menguntungkan dengan investor dan pengusaha, sehingga perekonomian desa meningkat, dan berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Peran utama desa dalam perekonomian nasional adalah sebagai pusat produksi bahan baku. 

Koperasi dan Bumdes dapat bekerjasama dengan pengusaha untuk membangun industri pengolahan dengan business model yang saling menguntungkan. Demikian disampaikan oleh Dodiet Prasetyo Ketua Panitia penyelenggara Village Investment Forum 2019 (VIF 2019) atau Forum Investasi Desa pada pidato pembukaan VIF 2019 di Banyumas,(26/12). 

Suprapedi, Staf Khusus Mentri Desa dan PDTT yang hadir mewakili mentri  menyampaikan penghargaan yang tinggi dari Mentri Desa PDTT  pada inisiatif Bumdes Bersama Banyumas menyelenggarakan VIF 2019 yang berhasil mengumpulkan 250 peserta dari ratusan desa, sejumlah calon investor dan berbagai pemangku kepentingan.

"VIF 2019 diharapkan bisa diselenggarakan rutin sebagai ajang temu mereka yang bersemangat membangun desa, bisa diselenggarakan di banyak daerah sehingga dampaknya meluas" ujar Suprapedi. 

Sejumlah nama-nama tokoh yang hadir sebagai pembicara kunci maupun narasumber khusus antara lain Agus Santoso Stafsus Mentri Koperasi UMKM, Budiman Sudjatmiko (CEO Inovator 4.0), Yunastuti dari KADIN Bidang UMKM Koperasi dan sekaligus Ketua Gabungan Ekspor Indonesia, Dewi Hutabarat (Sinergi Indonesia), Rudy Suryanto (Bumdes.id), Arum Kusumaningtyas pakar kebijakan publik, Ahmad Bahruddin Koordinator Nasional Forum Desa Mandiri Tanpa Korupsi, Wahyudi Anggoro Hadi Lurah Panggunghardjo, dan Firdaus Putra dari Kopkun Institute. 

"Tahun depan sangat kuat diperkirakan Indonesia akan memasuki krisis ekonomi. Tapi sudah terbukti bahwa usaha mikro kecil yang paling bisa bertahan, antara lain dari desa." Ungkap Yunastuti dalam paparannya. "Ekspor perlu didorong dari desa, dan modal bisa didorong mandiri urunan masyarakat desa dengan berkoperasi" lanjut Yunastuti. 

Hal senada juga ditegaskan oleh Dewi Hutabarat dari Sinergi Indonesia, yang menyebutkan bahwa investasi di desa harus dipastikan menguntungkan desa dan warganya. "Jangan hanya menjadikan beralihnya kepemilikan sumberdaya desa ke tangan pemilik modal, sementara usaha industri pengolahan tidak ikut dimiliki desa dan warga desa." Ujar Dewi. "Paradigma investasi desa harus diubah menjadi kerjasama yang menempatkan Desa sebagai subyek yang punya posisi tawar sejajar dengan investor" pungkasnya.  

VIF 2019 adalah yang pertama kali diselenggarakan dan direncanakan menjadi ajang tahunan dengan tujuan utama menjadi sarana bagi desa untuk saling berkomunikasi dan mengembangkan iklim investasi dan usaha di wilayah perdesaan.

Teknologi dan Inovasi Usaha di Desa

Pemanfaatan teknologi digital dan penyempurnaan data juga sangat penting untuk lompatan kemajuan desa, oleh karenanya sejumlah tokoh inovator digital dihadirkan seperti dari Haranova, Bumdes.id, Sagara Asia Teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun