Mohon tunggu...
Aryo Djendra
Aryo Djendra Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Aryo Djendra - YouTube channel

Selanjutnya

Tutup

Trip

Bintaran Jogja Bekas Komplek Perumahan Elit Belanda

13 November 2022   08:39 Diperbarui: 13 November 2022   16:31 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pagi2 lagi, jalan2 lagi, sehat2 lagi ... Kata pembuka ceria di vlog jalan2 Saya "Aryo Djendra" YouTube Channel, olah raga pagi sembari jalan2 pagi bareng Istri dengan mengoceh layaknya komentator bola tentang bangunan atau apa saja yang dilewati sepanjang perjalanan. 

Kami parkir tepat didepan pintu masuk Puro Pakualaman Jogja, sekarang Rajanya Sri Pakualaman ke X (otomatis menjadi Wakil Gubernur DIY) kerajaan di Jogja selain Kasultanan Ngayogyakarta, berakar dari perjanjian Giyanti dengan Belanda cara penjajah Devide et Impera memecah belah mengurangi kekuatan musuh, Puro Pakualaman tetap terlihat megah berwibawa dan kesan suasana Kejawen Islami sama halnya dengan kerajaan lainnya di Jogja maupun Solo.

Bintara Jogja sebuah kawasan yang dulunya diberikan Raja Kasultanan Ngayogyakarta kepada Pangeran Bintoro yang masih kerabat Sultan, turun temurun sampai sekarang bernama kampung Bintaran, masih terdapat bangunan awal dahulu tempat tinggal Pangeran Bintoro yang saat ini menjadi tempat kuliner yang asri. 

Bintaran banyak berderet bangunan heritage atau cagar budaya dengan corak bangunan Belanda bergaya Indische berwarna putih dengan jendela memanjang besar, pintu rumah berkaca dan kadang bangunan yang diberi ornamen seperti cerobong asap di atap rumahnya. 

Kampung Bintaran dulunya adalah komplek perumahan warga Belanda, dibangun sekitar tahun 1900 an awak, layaknya sebuah kompleks perumahan disana juga dibangun tempat peribadatan, Gereja Bintaran, Gereja ini termasuk salah satu gereja tertua di Jogja.

Kami sempatkan mampir ke museum Jendral Besar Sudirman, museum ini dulunya rumah dinas Jendral Sudirman bersama keluarga, bangunan cagar budaya yang bisa Kami nikmati langsung seperti bangunan dan suasana rumah selain memoar Pak Dirman sendiri seorang pejuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bekas rumah warga Belanda dengan bangunan berwarna putih besar bak istana negara, sedikit nge Vlog juga di dalam museum ditemani anak kecil (adik Biru namanya) memandu ruang per ruang di dalam museum.

Keluar ke timur dari kawasan Bintaran menuju Jl. Taman Siswa (di Jogja dikenal Jl. Tamsis) sempat sedikit terkejut di pertigaan Wirogunan, ada kulineran mie yang sudah ramai antreannya sedikit mengular dengan jaket hijau oranye khas ojol makanan, yang Kami kaget bukan mengular antreannya tapi masih pagi sudah banyak juga yang pada ingin nyruput mie ayam ya ...

Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Jogja, salah satu LP yang paling besar di Jogja, Kami lewati persis di depan pintu masuk LP yang dikelola DisHumHam, dengan bangunan berpagar tinggi kokoh menjulang dan disetiap pojoknya dibangun lagi lebih tinggi sebagai pos penjagaan dengan penjaga yang berdiri mengawasi dari atas dan pengawasan CCTV terpasang dimana mana. Kami nge Vlog berjalan sedikit memutari bangunan LP berbentuk persegi sangat panjang yang terlihat "sangar" melewati perkampungan kecil Wirogunan disamping LP menuju Utara melewati gang sempit belakang pasar menuju ke Pasar Sentul Pakualaman.

Mampir Pasar Sentul sejenak untuk meluruskan kaki sekalian belanja dan makan soto (ini permintaan ibu2 vloger), Pasar Sentul menjadi tempat nostalgia Ibu2 vloger (istri saya ) karena kecilnya tinggal di Utara Pasar Sentul Kampung Gunungketur, selain itu Pasar Sentul merupakan salah satu pasar tua di kota Jogja terletak dipinggir jalan utama kota Jogja jika akan wisata ke Keraton Yogyakarta. Dengan kuliner khas pasar yang hanya bisa didapat jika ke pasar tradisional.

Kembali ke start kami pertama di depan gerbang masuk Puro Pakualaman, dengan jinjingan belanjaan pasar sedikit membuat payah karena sambil nge Vlog, sementara ibu2 satunya hanya berlenggok riang di depan jalan meninggalkan tanpa membantu membawakan barang belanjaan berisi tempe tahu ayam sawi cabe merah bawang merah bawang putih kacang panjang timun jeruk jipang bubur sumsum soto ayam kue pukis onde onde kecil ... di Aryo Djendra YouTube channel https://youtu.be/15aq2n-RlBs


Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun