Potensi bisnis industri halal di dunia sangat besar. Saat ini berbagai negara, baik negara muslim maupun non-muslim berlomba-lomba untuk mengembangkan potensi bisnis syariah. Berdasarkan laporan Global Islamic Economy Report 2016/2017 nilai belanja makanan dan gaya hidup (food and lifestyle sector expenditure) muslim di sektor halal dunia mencapai US$1,9 triliun pada tahun 2015 dan diperkirakan akan naik menjadi US$ 3 pada tahun 2021.
LALU, DIMANA POSISI INDONESIA ?
Indonesia menempati posisi 10 (sepuluh), jauh tertinggal dari Malaysia yang berada diposisi pertama. Dari berbagai indikator yang ada, Indonesia dinilai kuat di bidang travel halal di mana pemerintah berperan aktif dalam mempromosikan hal tersebut. Namun di bidang lainnya dinilai kurang kuat. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama.
Fenomena Indonesia sebagai negara penduduk Muslim terbesar di dunia, dan dikaruniai dengan berbagai sumber daya alam seharusnya bisa menjadi pemain utama di kancah nasional dan internasional khususnya di bidang industri halal. Pertanyaan besarpun muncul, bagaimana cara memberikan citra kuat dengan menjadikan Indonesia sebagai role model industry halal dunia?
- Pentingya peran pemerintah
Beberapa referensi ternyata menyebutkan bahwa kebijakan -kebijakan pemerintah untuk mengembangkan industri halal belum terukur dan terencana dengan baik. Oleh sebab itu, perlu dukungan penuh pemerintah dalam hal mengembangkan industri halal di Indonesia.
"Pembuatan roadmapindustri halal sangat di perlukan sebagai wujud keseriusan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemain pasar"
Adanya roadmap industri halal tersebut diharapkan tujuan dan rencana perkembangan industri halal di Indonesia semakin lebih terarah. Pemerintah harus melakukan langkah cepat dalam membuat roadmap industri halal.
Berita terkini menyebutkan bahwa pemerintah telah mendengungkan target di tahun 2019, dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat destinasi wisata. Bahkan guna mencapai target, pemerintah telah membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal yang terdiri dari para tokoh stake holderguna mengembangkan industry pariwisata halal.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh tim tersebut adalah mencakup pada tiga area, yaitu pertama mengintensifkan promosi pariwisata halal, kemudian kedua menyempurnakan destinasi wisata halalnya itu sendiri, dan terakhir ketiga adalah menguatkan kompetensi para stake holder terkait maupun SDM yang terlibat dalam industri pariwisata halal ini.
- Membuat Badan industri halal center