Mohon tunggu...
Ditya Mubtadiin
Ditya Mubtadiin Mohon Tunggu... Freelancer - @ditya_mub28

Penikmat balap. Founder F1 Speed Indonesia. Penggemar Manchester United. Sosial media, Instagram: @ditya_mub28 , Twitter: @ditya_mub

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Artikel Pertama di Kompasiana: Perkenalan....

4 Januari 2017   19:36 Diperbarui: 4 Januari 2017   19:42 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Halo Kompasianers....!!! Sebagai seorang pendatang baru, tentunya sudah menjadi kewajiban saya untuk menuliskan sebuah tulisan pembuka. Sejujurnya, cukup bingung ketika menulis tulisan pembuka, karena untuk mengawali sesuatu itu memang selalu sulit. Langsung saja perkenalkan, nama saya Ditya Mubtadiin, bisa dipanggil Ditya, bisa juga dipanggil Mub. Tapi orang-orang kampung biasa memanggil saya Didit. Tinggal di Solo dan masih mengenyam pendidikan dasar di salah satu SMA di Solo yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Kehidupan... maaf, Ujian Nasional. 

Sebelum memutuskan untuk menulis di Kompasiana, saya adalah seorang blogger yang suka menulis tentang F1 (Formula One). Ya, saya sangat menggemari olahraga yang satu ini, walaupun saya sendiri tidak bisa beradu kecepatan (80 Km/h saja sudah bikin klenger). Saya memutuskan beralih haluan dari blogger yang hanya membahas soal F1, ke seorang kompasianers yang siap untuk keluar dari zona nyaman dunia menulis saya, yaitu dengan mencoba menjelajah berbagai tema penulisan dan belajar menuangkan opini pribadi ke dalam karya tulis. Tentunya tanpa meninggalkan latar belakang saya sebagai seorang penikmat F1, bukan aktor politik yang suka bersandiwara tidak jelas.

Saya lebih suka menulis dengan gaya sendiri, dengan bahasa yang tidak perlu setinggi angkasa. Karena saya sendiri juga tidak paham maksudnya apa. Menurut saya, mau bahasanya setinggi langit atau serendah bumi, makna dan maksudnya tetap sama, bedanya hanya ada yang bisa menangkap dan ada yang tidak bisa menangkap maksudnya dan akhirnya memilih close page, mencari artikel yang mempunyai bahasa lebih bersahabat dengan kemampuan nya. 

Satu lagi, Kompasiana membawa saya ke sebuah dunia menulis yang bisa dengan sendirinya memotivasi saya untuk terus menulis di sini. Sebuah perasaan yang berbeda dengan menulis di blog pribadi. Menulis di Kompasiana, kata teman saya membuat ketagihan dan bagi yang belum menulis di Kompasiana, maka dengan membaca artikel demi artikel di Kompasiana saja, sudah membuat tangan gregetan untuk segera menulis di Kompasiana. Hal itu adalah perasaan pertama yang saya dapatkan ketika bergabung dengan ribuan Kompasianers dari seluruh Indonesia. 

Senang rasanya bisa menjadi bagian dari Kompasiana, dalam rangka mewujudkan salah satu cita-cita bangsa Indonesia, yaitu "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa". Lewat menulis dan membaca, maka cita-cita itu akan terwujud. 

Salam Kenal......  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun