Jelang akhir September musim panas mulai terasa di Cairns, Australia. Suhu siang hari selalu berada di level 25-30 derajat celcius. Anak-anak sekolah pun sudah mulai liburan summer selama hampir empat minggu. Musim panas disini selalu dibarengi dengan musim buka-bukaan dan berjemur. Karena banyak orang yang tak tahan dengan panasnya, tetapi banyak pula orang yang memilih berjemur sepanjang hari untuk menghangatkan badan. Taman-taman kota ramai dipenuhi orang-orang yang sekedar berbikini berjemur agar keringat bisa keluar lebih baik. [caption id="attachment_207140" align="aligncenter" width="314" caption="Berjemur Sepanjang Hari Foto: dok.pribadi Ditta Rachmawati"][/caption] Selain itu kolam renang besar di area pantai Cairns Esplanade pun penuh anak-anak, remaja dan orang2 dewasa yang mndinginkan badan dengan berenang. Kolam renang yang berbatasan langsung dengan laut ini memang selalu menjadi favorit masyarakat Cairns. Selain gratis, kolam renang ini mempunyai daya tampung yang begitu besar. Luasnya kira-kira mencapai 1000m yang terbagi-bagi menjadi kolam balita, kolam anak-anak,kolam dewasa dengan masing-masing kedalaman kolam yang berbeda. [caption id="attachment_207144" align="aligncenter" width="314" caption="Suasana Esplanade Mulai Ramai Foto: dok. pribadi, Ditta Rachmawati"]
13482953131190952052
[/caption] Selama musim panas berlangsung, banyak kegiatan juga yang peruntukannya bagi anak-anak. Acara tersebut seperti zumba yakni senam semacam aerobik, mewarnai, bermain ketangakasan diarea playground dan masih banyak lagi. Sabtu (22/9) ini sekitar kolam juga sedang tergelar acara bazar pernak-pernik, pakaian, sepatu dan lain sebagainya. Tak hanya itu CIAA (Cairns Indonesia Australia Association) pun ikut serta mengadakan acara dalam Tropical Wave Festival. Ini merupakan festival lintas budaya dari berbagai warga negara yang tinggal di Cairns. Diantaranya dari Jepang, Fiji, New Zealand, India, German, Indonesia, Papua nuginea, China dll. Festival yang mengusung tema kebersamaan dalam budaya ini dimeriahkan dengan pertunjukan tarian tradisional, permainan sitar, tango dance, band, peragaan busana dan masih banyak lagi. Selain itu berjejernya stand-stand makanan dari berbagai negara membantu pengunjung mengatasi rasa lapar. Semua makanan khas dijual dalam festival ini. [caption id="attachment_207150" align="aligncenter" width="314" caption="Stand Masyarakat Indonesia foto:dok.pribadi, Ditta Rachmawati"]
13482954392090491530
[/caption] Khusus di stand Indonesia benar-benar bisa mengobati rindu akan makanan Indonesia. Disini dijual putu mayang, sate, rujak buah, lontong isi, kroket, risol, bolu kukus, nasi kuning, nasi uduk dan lain sebagainya. Akhirnya karena terlalu panas, rujak menjadi pilihan saya sekeluarga untuk menyegarkan diri dan terbukti rujak buahnya enak sekali. Acara-acara seperti ini cukup menghibur di sabtu yang terik ini. Setidaknya bisa berakhir pekan dengan murah dan menyenangkan.
