Mohon tunggu...
Dito Zuhdi Widyadahana
Dito Zuhdi Widyadahana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Airlangga Law Student

I am an active learner that focuses on law, politics, and business. Furthermore, I am concerned about self development by learning and motivating others to find and boost their own passions. I also contribute my time into social agendas and humanitarian actions. My hobbies are playing guitar, swimming, and making an educational podcast.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pentingnya Self Awareness sebagai Langkah Sukses Mahasiswa Berprestasi

7 Juli 2022   18:30 Diperbarui: 7 Juli 2022   18:31 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengertian Self Awarness 

Setting goals is the first step in turning the invisible into the visible". Begitulah ungkapan bermakna dari seorang penulis buku Unlimited Power: The New Science of Personal Achievement yang sekaligus sebagai life coach dan pengusaha sukses asal Amerika Serikat. Ungkapan ini tentu sangat bermakna untuk dipahami khususnya oleh mahasiswa yang sejatinya mengemban lima peran sebagai Agent of Change, Sosial Control, Moral Force, Iron Stock, dan Guardian of Value. Hal ini penting untuk dipahami dikarenakan dalam mencapai tujuan diperlukan strategi jitu untuk mencapainya. Namun, tidak jarang bahwa mahasiswa belum memahami tujuan yang mereka capai karena belum memahami potensi dirinya dengan tepat. Konsepsi ini sering diartikan dengan istilah "Self Awareness".

Pengertian istilah Self dalam frasa "Self Awareness" terdapat dua sudut pandang. Dalam pandangan perilaku sosial, Self diartikan sebagai pemahaman diri yang berkaitan dengan proses interaksi sosial dari observasi orang lain. Kedua, dalam pandangan interpersonal bahwa Self merupakan bagian dari diri yang bersifat sadar dan tidak sadar. Namun, ada dua pandangan, Self bersifat multidimensi, terdiri dari lapiran yang dapat disadari dan tidak dapat disadari, diinformasikan oleh observasi orang lain.

Selanjutnya, isitilah "awareness" sering dikaitkan dengan kesadaran 'consciousness' dan pikiran psikologis. Konsep "awareness" diartikan dalam beberapa konsepsi dari sejumlah literatur,. Pertama, "awareness" merupakan pemahaman individu tentang persepsi dan pemikirannya sendiri melalui kesadaran yang mendalam. Kedua, "awareness" diartikan sebagai pola berpikir dengan kesadaran sebagai kapasitas untuk mendapatkan pemahaman yang tepat dan akurat. Dengan demikian, "self awareness" merupakan pemahaman diri baik secara intrapersonal maupun interpersonal melalui kesadaran yang mendalam.

Problem dalam menentukan potensi dan kemampuan diri Mahasiswa

Pentingnya memahami "self awareness" terutama mahasiswa di bangku perkuliahan merupakan suatu keharusan dalam rangka maksimalisasi potensi diri. Sebab, terdapat beberapa konsekuensi yang akan dirasakan, antara lain

  • Terlalu banyak kesempatan

Tidak dapat dimungkiri bahwa kesempatan atau oportunitas yang akan ditemui oleh mahasiswa adalah peluang untuk menggali dan mengasahan kemampuan diri untuk lebih baik lagi. Namun, tidak jarang bahwa apabila belum memahami "self awareness" dalam diri, ada dua konsekuensi yang akan diambil, yakni mengambil semua kesempatan atau tidak sama sekali. Hal ini dikarenakan bahwa kita belum dapat menyusun tujuan dari pencapaian yang kita inginkan melalui pemahaman atas "self awareness".

  • Tidak punya arah dan tujuan

Tujuan yang belum disusun atas kemampuan kita dari pemahaman secara mendalam terhadap pribadi kita tidak jarang membuat kita melangkah tanpa arah. Bahkan, karena belum ada tujuan secara pasti yang ingin dicapai, basis landasan dalam melangkah bukannya berdasarkan kemampuan kita, tetapi atas dasar teman atau ikut-ikut semata. Hal ini sering dirasakan oleh mahasiswa yang terkadang disertai dengan burnout-- kondisi stres kronis di mana mahasiswa merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional karena apa yang dikerjakan.

  • Ekspetasi yang berlebihan

Selain itu, karena kita tidak memiliki acuan dalam menyusun tujuan, seringkali capaian yang kita susun kurang realistis. Banyaknya kesempatan yang kita ambil seringkali kurang sesuai dengan hal yang sebenarnya kita butuhkan sehingga alih-alih sesuai dengan ekspetasi, hanya lelah yang kita dapatkan.

  • Takut mencoba hal baru

Kurangnya kita dalam memahami "Self Awareness" akan melimitasi potensi diri kita dalam mencoba hal baru. Limitasi potensi diri ini yang akan menghambat kita dalam memperluan potensi dan mengasah kemampuan kita. Sebab, banyak oportunitas yang kita hanya kita dapatkan ketika menjadi mahasiswa di arena perkuliahan, seperti organisasi, magang, dan kompetisi.

Urgensi Self Awarness dalam menentukan goals

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun