Mohon tunggu...
Dito Arif Risdiyanto
Dito Arif Risdiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa berusia 21 tahun Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Balap

Balap Motor Dilarang, Pemuda Beralih ke Balap Lari

23 Desember 2020   13:05 Diperbarui: 23 Desember 2020   13:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Fenomena balap lari menjadi trend beberapa waktu silam, konsep balap lari ini sama dengan balap lari pada umumnya. Uji kecepatan dilakukan oleh dua sampai tiga orang, hanya saja dilakukan bukan di trek lari namun dilakukan di jalanan. Balap lari ini digelar di berbagai daerah, lomba balap lari ini viral di media sosial. Akun @infobalaplarisolo rutin mengunggah lomba balap lari tersebut.

Lomba balap lari ini tengah menjadi kontroversi di masyarakat karena tidak memiliki izin, diselenggarakan pada masa pandemi bisa menjadi klaster penyebaran covid-19 dan saat lomba pun menutup ruas jalan yang dapat mengganggu pengguna jalan lain serta berpotensi cedera bagi yang belum terlatih.

Peserta balap lari di Solo mayoritas berstatus pelajar dan mahasiswa, laki-laki dan perempuan pun juga turun ke jalanan. Untuk peserta yang ingin mengikuti balapan harus mendaftarkan diri melalui Direct Message di Instagram komunitas dan akan mendapatkan konfirmasi berupa repost foto. Sebelum berlangsungnya pertandingan akan ada kesepakatan antara peserta lomba lari seperti berpakaian lengkap atau tidak, memakai alas kaki atau tidak dan lintasan juga akan dibersihkan untuk menghindari kerikil dan benda-benda tajam agar tidak melukai kaki.

Biasanya balap lari tersebut dilaksanakan pada malam hari untuk menghindari cuaca terik dan saat malam hari arus lalu lintas tidak terlalu padat. Kegiatan balap lari dilakukan dengan track sejauh 100 meter hingga 200 meter sesuai dengan kesepakatan antar peserta dan taruhannya pun bermacam-macam mulai dari uang, rokok dan lain-lain.

Dalam sepekan terakhir, balap lari liar memang marak terjadi di sejumlah daerah di Jateng. Takhanya di Kota Solo, lomba balap lari liar di jalanan itu juga merambah di Kota Semarang. Fenomena balap lari ini pun menarik perhatian Ganjar.

Ganjar mengaku siap memfasilitasi lomba lari itu. Meski demikian, ia menyarankan agar lomba lari itu tidak boleh ditonton, terlebih hingga menyebabkan kerumunan massa. Kegiatan balap lari tersebut dapat menjadi hiburan dikala pandemi covid-19 untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan selama pandemi ini. Menurut Ganjar, kegiatan balap lari itu bagus. Namun, spiritnya harus diubah. Dari yang semula sebagai aktivitas yang menimbulkan keramaian bahkan kericuhan, menjadi semangat berolahraga.

Lari merupakan olahraga yang murah karena tidak memerlukan alat dan bisa dilakukan oleh siapa saja serta olahraga lari tidak memerlukan tempat khusus bisa dilakukan di mana saja, misal di komplek perumahan, taman, lahan terbuka. Tidak hanya murah, olahraga lari juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti memperkuat otot, membangun tulang yang kuat, dan meningkatkan kebugaran tubuh. Selain itu olahraga lari juga dapat menyehatkan mental karena dengan lari dapat membuat otak melepaskan lebih banyak endorfin, endorfin yaitu hormon yang membuat perasaan nyaman dan euforia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun