Mohon tunggu...
Dito Anugrah
Dito Anugrah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Opini

Selanjutnya

Tutup

Film

Serunya Screening Film "Aroma of Heaven" bersama Sang Sutradara

2 April 2022   08:04 Diperbarui: 2 April 2022   08:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lakukan kegiatan bertajuk 'Screening and Meet the Director' film Aroma of Heaven. Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu (30/03) pukul 18.10 -- 20.30 WIB. Selain dikhususkan untuk mahasiswa ilmu komunikasi UMY yang mengampu mata kuliah produksi film dokumenter kegiatan screening tersebut juga dibuka untuk umum.

Tempat pelaksanaan berada di ruang multimedia ilmu komunikasi UMY bagi yang datang offline dan juga melalui Zoom meeting bagi yang mengikuti secara online. Acara ini sendiri dimoderatori oleh dosen ilmu komunikasi UMY yang juga merupakan dosen dari mata kuliah produksi dokumenter yakni Budi Dwi Arifianto.

Tujuan dari Screening and Meet the Director ini antara lain untuk ajang diskusi. Para mahasiswa ilmu komunikasi UMY dan juga audien yang lain bisa berdiskusi langsung dengan sutradara film Aroma of Heaven. Hal tersebut mencangkup bagaimana sang sutradara film Aroma of Heaven ini melakukan proses produksi. Mulai dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi.

Film Aroma of Heaven merupakan film dokumenter yang mengangkat tentang kopi. Dimulai dari keseharian yang berhubungan dengan kopi, Budi Kurniawan selaku sutradara sekaligus ingin mengangkat kopi dari sudut pandang yang lain. Biasanya kopi hanya dipandang sebagai sebuah produk. Namun, di film ini kopi merupakan nilai identitas dari suatu daerah. Kita mengetahui dari Indonesia memiliki banyak daerah penghasil kopi, bahkan banyak diantaranya yang sudah mendunia.

Dimulai dari sejarah kopi, film ini juga mambahas tentang pengolahan kopi di Indonesia yang kurang maksimal. Sang sutradara menyebutkan bahwa, kurangnya literasi tentang kopi menjadi salah satu alasan untuk menciptakan film ini. Sehingga ia membuat literasi tentang kopi secara visual, agar masyarakat bisa lebih mengerti kopi dari sudut pandanng yang lain.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun