Mohon tunggu...
Dito Anugrah
Dito Anugrah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perkembangan Media Massa terhadap Khalayak

30 Desember 2020   22:10 Diperbarui: 30 Desember 2020   22:23 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Khalayak merupakan salah satu unsur dari komunikasi. Khalayak biasa disebut dengan instilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa,  audience, decoder, atau komunikan. Oleh sebab itu khalayak tidak boleh diabaikan dari proses komunikasi. Karena khalayak juga akan menentukan hasil dari proses komunikasi tersebut (Cangara, 2010). Di dalam proses komunikasi, proses ini bisa dikatan berhasil bila pesan yang disampaiakan komunikator bisa dipahami dan dimengerti oleh komunikan.

Khalayak tidak bisa dilepaskan dari sosiologi komunikasi. Keduanya mempunyai sebuah ikatan. Dimana interaksi sosial yang terjadi dimasyarakat atau khalayak menjadi penghubung antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yang membuat terciptanya keteraturan sosial didalam masyarakat. Interaksi ini bisa dalam bentuk individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok melalui proses timbal balik.

Sosiologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari atau menelaah hubungan timbal balik antara media massa dengan masyarakat. Tentu masyarakat disini berada di posisi  komunikan di dalam pesan yang disampaikan oleh media massa. Tentu pesan yang diterima atau diolah oleh komunikan akan menimbulkan perspektif yang berbeda-beda. Perspektif- perspektif yang berbeda-beda ini adalah salah satu yang dipelajari dalam sosiologi komunikasi.

Di era sekarang atau era globalisasi, media massa sudah mengalami perkembangan. Adanya perkembangan internet dan digitalilasi, media massa sudah berkembang menjadi media baru. Media baru itu sendiri adalah media perkembangan teknologi media massa digital dimana seseorang dapat melakukan komunikasi melalui dunia maya tanpa perlu tatap muka. Menggunakan perangkat teknologi yang sudah berkembang begitu cepat, membuat semua kegiatan manusia dipermudah. Media tradisional yang digunakan masyarakat seperti radio, televisi, dan koran kini sudah ditinggalkan oleh masyarakat. Sedangkan masyarakat sekarang sudah beralih menggunakan media baru yang semua dapat diakses dalam satu alat, yakni smartphone.

Tentunya ada perbedaan-perbedaan antara media tradisional atau konvensional dengan media baru ini. Media konvensional seperti televisi, radio, dan koran menyebarkan informasi dari suatu sumber ke masyarakat luas. Dan ini bersifat satu arah, dimana para audience tidak bisa memberikan timbal balik kepada sumber penyebar informasi. Tidak ada interaksi timbal balik antara pemberi dan penerima pesan. Pada media konvensional juga tidak fleksibel, karena terjadi secara real time sehingga pengguna tidak bisa mengakses informasi kapan saja dan dimana saja.

Sebaliknya, media baru ini dapat diakses para pengguna kapan saja dan dimana saja. Pengguna juga dapat berinteraksi langsung dengan sumber penyebar informasi. Penikmat atau pengguna media baru ini biasa disebut khalayak internet. Hadirnya media baru ini memperluas pengaruh budaya pop yang dulu hanya dalat diakses melalui media konvensional.

Budaya populer atau biasa yang disebut budaya pop merupakan budaya yang paling dinikmati masyarakat. Pemaknaa budaya pop adalah budaya massa yang dikonsumsi oleh masyrakat umum hingga mempraktekkan kebudayaannya. Tentu adanya budaya pop ini adalah oengsruh dari media. Sedangkan media sekarang atau yang kita sebut media baru adalah media yang dapat melakukan interaksi global. Yakni tanpa adanya batasan, budaya mana saja bisa masuk melalui media.

Negara kita sendiri, yakni Indonesia telah mengenal berbagai budaya pop yang juga telah mempengaruhi masyarakat. Mulai dari budaya pop barat seperti musik rock, musik pop, dan juga film Hollywood. Budaya Jepang yang sangat banyak dikonsumsi oleh  masyarakat Indonesia seperti anime, manga, dan lain-lain. Ada juga budaya India seperti film Bollywood, budaya Amerika Latin seperti telenovela, dan yang sekarang sedang hype di masyarakat adalah budaya Korea atau K-pop.

Dengan adanya media baru yang menambah budaya pop di Indonesia ini akan membentuk komunitas-komunitas dari khalayak. Komunitas-komunitas ini biasa disebut fandom. Fandom merupakan sebuah gaya hidup yang bisa muncul ketika identitas budaya yang berbeda dibenturkan dan identitas budaya yang satu menjadi dominan atas budaya yang lain. Akibat antusiasme masyarakat terhadap budaya-budaya baru yang akhirnya mereka gemari ini akan membentuk sebuah unsur fanatisme.

Fanatisme merupakan sebuah efek kesadaran yang salah dari sebuah fans atau penggemar yang mengorbankan banyak hal dan memperbudak kepercayaan terhadap sesuatu yang digemari. Jika seorang fans sudah mempunyai sifat fanatisme, maka ia akan mengakui bahwa dirinya sudah menjadi bagian dari apa yang digemarinya tersebut. Setelah itu mereka akan menggunakan identitas atau bahkan meniru gaya-gaya dari apa yang digemarinya agar lebih mempertegas bahwa dirinya ini sudah menjadi bagian dan berpartisipasi dari apa yang digemarinya tersebut. Dan ini mereka lakukan atas dasar passion.

Media baru ini akhrinya menciptakan ruang baru bagi fandom-fandom yang kebanyakan berbasis di internet. Seperti yang sedang marak akhir-akhir ini di Indonesia ialah kelompok fandom Korea. Kelompok-kelompok fans yang objek fandomnya adalah budaya pop Korea. Budaya ini berupa budaya musik yakni K-pop dan juga budaya film yakni K-drama. Fandom ini adalah salah satu bentuk baru khalayak media yang semakin berkembang dikarenakan adanya media baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun