Mohon tunggu...
Dita Utami
Dita Utami Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga

ibu rumah tangga yang peduli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Sayangi Sesama, Maka Surga Milik Kita

1 Mei 2021   09:47 Diperbarui: 1 Mei 2021   09:50 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah desa kecil di sekitar Magelang ada beberapa keluarga yang mencerminkan perbedaan. Keluarga itu punya empat anak. Orangtua dan satu anak mereka beragama Islam, lalu salah satu anaknya beragama Budha dan dua anak lain beragama Katolik. Selama bertahun-tahun mereka berada di satu rumah dan baru berpisah karena mereka satu persatu menikah.

Meskipun tiga dari empat anak mereka sudah menikah, pada hari hari istimewa mereka masih berkumpul. Idul Fitri misalnya. Anak yang beragama Katolik dan Islam akan datang untuk bersilaturahmi bahkan menginap bersama anak dan istrinya. Orangtua mereka juga menerima mereka dengan baik dan merayakan idul fitri bersama dengan mereka. Tidak ada perdebatan soal kepercayaan mereka yang kini berbeda dari orangtua sampai cucu. Mereka menikmati kebersamaan mereka dengan baik. Inilah wujud kebinekaan yang ada di sekitar kita.

Ini sebenarnya sejalan dengan perintah Nabi Muhammad  yang pernah berkata "Orang-orang yang ada rasa Rahim akan dirahmati oleh Tuhan yang maha Rahman, yang memberikan berkat dan Mahatinggi. Sayangilah orang-orang yang di bumi supaya kamu disayangi pula oleh yang di langit." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan lainnya).

Ilustrasi di atas memang terjadi saling respect atas perbedaan di satu saudara. Namun itu selayaknya juga dilakukan pada sesama juga; bahkan yang tidak dikenal. Hadist di atas mengatakan bahwa seseorang harus saling menyayangi satu sama lain dan tidak perlu mencari "musuh " dalam hubungan seperti itu. Ini adalah hadist bahwa kita diminta untuk realistis untuk menyanyangi yang ada di depan kita dulu sehingga rasa sayang itu juga teramplifikasi oleh penghuni surga.

Ramadhan dan Idul Fitri yang sedang kita hadapi juga menuntut rasa sayang yang optimal kepada sesama. Hadist diatas tidak mengajar bahwa sayangilah orang-orang sekaum saja, namun juga yang berbeda. Bahkan keyakinan yang berbeda, bahasa berbeda, warna kulit berbeda dll. Ramadhan mengajarkan kita untuk menyayangi dan mengasihi orang, bahkan semua mahlukdi dunia. Tidak ada dalam ajaran islam yang menganjurkan untuk melakukan kekerasan , teror, adu domba , menyebarkan rasa benci dll.

Karena itu tidak ada alasan bagi kita semua untuk melakukan tindakan seperti mengebom gereja, kantor polisi, caf atau restoran yang dikelola oleh orang asing. Kita semua mahluk sama di mata Allah dan surga akan menyayangi kita jika kita menyayangi sesama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun