Mohon tunggu...
Dita Utami
Dita Utami Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga

ibu rumah tangga yang peduli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahrun Naim dan Cerita soal Kekakuan Tafsir Agama

4 Maret 2021   19:40 Diperbarui: 4 Maret 2021   20:05 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam benak kita mungkin masih ingat terror bom di jl MH Thamrin pada awal 2016 lalu. Bom itu sangat simbolis sekali karena dengan sengaja meledakkan dua tempat yang dianggap "musuh" oleh para radikalis yaitu pos polisi di jl. MH Thamrin dan caf Starbuck di seberang Sarinah tak jauh dari pos polisi itu juga. Polisi dan caf milik AS itu dianggap sebagai sesuatu yang harus diperangi.

Dalam beberapa waktu kemudian, kelompok pelaku memang tertangkap dan ditemukan bahwa dalang pengeboman itu adalah Bahrun Naim yang banyak menulis tentang ajaran radikal di muharridh.com. 

Sebelumnya dia muncul di bahrunnaim.co dan kemudian bahrunnaim. site. Dia memiliki banyak pembaca pada situs-situs ciptaannya tersebut. Dan diketahui kemudian dalam pendalaman oleh pihak kepolisian bahwa para pelaku itu belajar tentang bom dan terinspirasi dari tulisan-tulisan Bahrum Naim soal agama. Bahrun sendiri  diketahui tidak berada di Indonesia melainkan di luar negeri.

Kenyataan ini memang sangat memprihatinkan kita semua karena bagaimanapun fenomena ini membahayakan  banyak pihak. Seseorang tak perlu bertemu secara fisik dengan seseorang yang dianggap 'panutan' melainkan sang panutan ini cukup menulis soal agama dan tafsirannya  sendiri. Tentu saja dengan dibumbui banyak hal soal pembenaran melakuka hal-hal yang berbau radikal.

Segera setelah pengeboman itu, pemerintah memang memblokir semua situs yang terkait dengan bahrun naim. Lalu dengan pendalaman soal ini, pemerintah kemudian juga memblokir sekitar 24 situs dan blog yang berkonten radikal. Pemblokiran ke 24 situs itu karena peran masyarakat yang melaporkan situs-situs itu. Ternyata masih banyak masyarakat yang gerah pada situs-situs radikal ini sehingga meminta pemerintah untuk bertindak.

Namun sebenarnya tak hanya situs-situs atau blog seperti milik Bahrun Naim saja yang berbahaya karena di luar sana banyak sekali kaum radikalis yang terinspirasi dengan faham wahabisme yang berakar kuat di wilayah Timur Tengah. Seperti diketahui Wahabisme  tercetus dari Muhammad bin Abdul Wahab yang hidup 1703-1792. Wahab adalah pencetus gerakan pemurnian Islam. Ajarannya sering dikenal sebagai sayap kanan ortodoksi yang ekstrem di wilayah Arab tengah.

Gerakan pemurnian Islam ini lah yang sering mengesampingkan peran sejarah dalam perkembangan suatu bangsa. Islam dipahami secara tekstual dan bukan kontekstual sehingga tak jarang menimbulkan pernafsiran yang sangat berbeda. Seperti halnya Amrozi dkk, Bahrun Naim dkk, juga memahami Islam secara kaku dan tekstual, sehingga peran kebinekaan dalam satu bangsa seperti Indonesia, tidak muncul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun