Mohon tunggu...
Dita Utami
Dita Utami Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga

ibu rumah tangga yang peduli

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penuhi Dunia Maya dengan Ayat Damai

13 Juli 2018   10:18 Diperbarui: 13 Juli 2018   10:32 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar sepuluh tahun lalu yaitu tahun 2008 media sosial berkembang pesat di Indonesia. Tahun itu sekitar 66 juta arang menggunakan media sosial sebagai alternative untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tentu saja untuk hal-hal tertentu seperti rapat dan komunikasi di keluarga , komunikasi langsung masih amat berpengaruh.

Mau tak mau, budaya komunikasi dan kultur masyarakat  alami pergeseran karena fenomena itu. Orang lebih suka berhubungan dengan orang lain (untuk hal-hal tertentu) melalui media sosial. Marah , sedih dan menggerutu semua disampaikan di media sosial, sehingga media sosial dan dunia maya menjadi muara penyampaian pendapat satu orang ke orang lan atausatu pihak ke pihak lain.

Tak jarang ajang penyampain pendapat itu timbul hal-hal yang kurang pada tempatnya. Seperti menjelang Pilkada Jakarta dua tahun lalu, dunia maya dipenuhi dengan ujaran-ujaran kebencian yang terkadang juga mengutip ayat-ayat Al-Qur'an . Kadang ayat-ayat  perang  dalam Al-Quran itu dipotong atau dihilangkan konteksnya sehingga seperti menjadi pendorong bagi ujaran-ujaran kebencian.

Dunia maya yang dipenuhi dengan ayat-ayat yang ingin memusuhi orang yang berbeda dengan diri kita menjadi dominan kita temui pada lima tahun ini terutama saat kontestasi politik dilakukan.  Seperti kontestasi yang akan kita lakukan yaitu Pilpres diwarnai kekhawatiran bahwa  ujaran-ujaran kebencian dengan mengutip ayat-ayat tertentu dilakukan juga oleh para pendukung. Kita tahu bersama, pengajuan capres dan cawapres sudah dekat yaitu pada Agustus bulan depan.

Belajar dari konstestasi politik pilkada Jakarta dua tahun lalu, marilah kita kita sadari bahwa memakai dunia maya untuk ujaran-ujaran yang mengutip ayat-ayat perang utuk menyerang pendukung lawan politik, sebaiknya kita mengkaji lagi baik buruknya. Apalagi itu berpengaruh pada anak-anak remaja kita yang sebenarnya harus dijejali dengan hal-hal positif agar dapat bersikap positif juga.

Karena ini sebaiknya kita perbanyak cuplikan-cuplikan damai dalam kontestasi politik ke depan agar kita bisa lebih punya suasana positif untuk membangun negeri kita ini. Ayat-ayat yang bernada damai amat banyak di Al-Qur'an dan dapat dipakai narasi-narasi di dunia maya. Penuhi dunia maya dengan ayat-ayat damai. Buanglah narasi negative karena itu merusak aura positif kita sebagai pribadi maupun sebagai bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun