Mohon tunggu...
Ditaa Auliaa
Ditaa Auliaa Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar Parenting dan Halal Bihalal dengan Tema "Kolaborasi Harmonis Antara Guru dan Wali Murid dalam Mendidik Anak"

27 Mei 2025   20:00 Diperbarui: 27 Mei 2025   19:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seminar Parenting dan Halal Bihalal dengan Tema "Kolaborasi Harmonis Antara Guru dan Wali Murid dalam Mendidik Anak" yang dilakukan di RA PERWAIDA III Sukun Kota Malang

Dalam upaya mempererat hubungan antara pihak sekolah dan keluarga, RA Perwanida III sukses menggelar seminar parenting pada tanggal 15 April 2025. Bertempat di aula lembaga, seminar ini mengangkat tema “Kolaborasi Harmonis antara Guru dan Wali Murid dalam Mendidik Anak”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh wali murid Kelompok Bermain, Kelompok A dan B, dan para guru.

Sebagai narasumber utama, Bu Dessy Putri Wahyuningtyas, M.Pd., menyampaikan pentingnya komunikasi yang jujur dan rutin antara guru dan orang tua agar tidak ada kesenjangan dalam memahami kebutuhan anak. Beliau menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya tugas sekolah, melainkan tanggung jawab bersama. Ia menekankan bahwa pola pengasuhan di rumah sangat mempengaruhi perilaku anak di sekolah, sehingga perlu adanya kesinambungan nilai dan pendekatan.

Dalam pemaparannya, Bu Dessy juga mengangkat berbagai isu yang sering muncul dalam hubungan guru dan orang tua, seperti miskomunikasi, harapan yang tidak sejalan, hingga keterbatasan waktu untuk saling berkoordinasi. Beliau memberikan sejumlah strategi membangun komunikasi yang positif, seperti membuat grup komunikasi yang aktif, membuat catatan harian perkembangan anak, hingga menjadwalkan pertemuan rutin walau singkat. Mengutip pendapat Gordon (2003), ia menyampaikan bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan guru merupakan dasar dari pembentukan sikap saling percaya yang berdampak langsung pada perkembangan sosial dan emosional anak.

Salah satu sesi menarik dalam seminar ini adalah diskusi kelompok kecil, di mana para wali murid berdiskusi dan saling bertukar pengalaman seputar tantangan mendidik anak di rumah. Banyak yang mengungkapkan kebingungan dalam mengatur waktu bermain anak, mengurangi penggunaan gadget, hingga menangani perilaku anak yang sulit dikontrol. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menciptakan ruang saling mendukung antar sesama orang tua.

Kepala sekolah RA Perwanida III, Ibu Hidayatul Chikmah, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa sekolah perlu menjadi tempat yang tidak hanya mendidik anak, tetapi juga merangkul keluarga sebagai mitra utama. “Ketika guru dan orang tua berjalan seirama, maka anak akan tumbuh dengan arah yang lebih jelas dan dukungan yang utuh,” ujarnya. Beliau juga berharap seminar seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang mampu mempererat hubungan emosional dan kerja sama antara sekolah dan keluarga.

Selain menambah wawasan, seminar ini juga menjadi ruang refleksi bagi para wali murid tentang pentingnya konsistensi pola asuh antara rumah dan sekolah. Banyak peserta yang merasa terbantu dengan pemaparan praktis dari Bu Dessy, seperti pentingnya membuat kesepakatan yang jelas dengan anak, membatasi waktu layar (screen time), serta memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. “Anak tidak hanya mendengar, tapi meniru. Maka yang paling utama adalah teladan dari kita sebagai orang dewasa,” ungkapnya.

Kegiatan ini terasa sangat bermakna karena disampaikan dengan pendekatan yang hangat dan komunikatif. Para peserta tidak hanya duduk dan mendengar, tetapi dilibatkan dalam berbagai simulasi dan permainan ringan yang membuat suasana seminar menjadi hidup dan menyenangkan. Hal ini membuat para wali murid merasa lebih rileks untuk berbagi cerita dan bertanya mengenai masalah-masalah yang sering mereka hadapi di rumah.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa orang tua menyampaikan tantangan mereka seperti bagaimana menghadapi anak yang mudah tantrum, sulit makan, atau sifat anak berbeda ketika di sekolah dan di rumah. Bu Dessy memberikan tanggapan dengan pendekatan yang empatik dan solutif, serta menekankan bahwa setiap anak unik dan proses membentuk karakter adalah perjalanan jangka panjang yang membutuhkan kesabaran.

Tidak hanya berdampak pada orang tua, seminar ini juga memberikan semangat baru bagi para guru. Mereka merasa lebih didukung oleh wali murid dan menyadari pentingnya membangun relasi yang terbuka serta saling menghargai. Kolaborasi ini menjadi landasan kuat untuk menciptakan suasana belajar yang harmonis dan kondusif di kelas. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga fasilitator tumbuh kembang anak yang bekerja berdampingan dengan orang tua.

Sebagai penutup, para dewan guru dan staf bersalam-salaman dengan para wali murid, karena acara seminar ini dilakukan setelah hari raya Idul Fitri 1446 H. Melalui kegiatan seperti ini, RA Perwanida III terus membuktikan komitmennya dalam membangun pendidikan yang holistik. Bukan hanya menanamkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kolaborasi, empati, dan kepedulian antar manusia. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin, agar semangat kemitraan antara guru dan wali murid tidak hanya hadir dalam seminar, tetapi juga dalam keseharian pendidikan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun