Mohon tunggu...
Disma Ariyanti
Disma Ariyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Informatika Sekolah Menengah Atas

Blogger

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pengangguran Akibat Mahasiswa Asal Ambil Jurusan

20 Mei 2017   19:56 Diperbarui: 22 Mei 2017   09:40 3192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bulan-bulan ini, menjadi waktu yang krusial bagi para calon mahasiswa. Terutama calon mahasiswa dari siswa-siswi SMA/SMK yang baru lulus tahun ini. Di akhir bulan April kemarin telah keluar hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Tentunya dari sekian banyak yang mendaftar, ada yang lolos, ada pula yang gagal. Namun tak selesai sampai di sana, bagi yang tidak lolos SNMPTN bisa mengikuti tahapan masuk PTN selanjutnya, yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). SBMPTN dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei dan hasilnya akan diumumkan pada pertengahan bulan Juni. 

Bagaimana jika tidak lolos SBMPTN?. Masih banyak jalan menuju Roma, alias masih banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bisa "masuk kuliah". Caranya yaitu dengan mengikuti Ujian Masuk yang diselenggarakan oleh masing-masing PTN, berpindah mendaftar ke PTS (Perguruan Tinggi Swasta), atau mempersiapkan diri untuk mengikuti SBMPTN di tahun berikutnya.

Di tengah-tengah kesibukan mempersiapkan diri untuk tes ujian masuk, ada yang sering dilupakan oleh para calon mahasiswa. Banyak calon mahasiswa yang justru lupa tidak mempersiapkan bagaimana studi yang akan dijalani setelah masuk kuliah nanti. Akibatnya banyak mahasiswa yang di tengah-tengah semester baru menyadari bahwa mereka "salah jurusan". Entah merasa kesulitan mengikuti materi kuliah, atau merasa kuliah yang diikuti tidak sesuai dengan minatnya. Akibatnya studi yang dijalani menjadi tidak optimal. Bukankah kunci utama dari belajar adalah rasa ingin tahu. Jika sudah tidak ada rasa ingin tahu, bagaimana bisa berkembang?.

Ada beberapa hal yang perlu diluruskan dan perlu diketahui oleh calon mahasiswa, seperti hal-hal berikut ini:

1. Pemikiran "Yang penting masuk Universitas Negeri. Jurusannya apa aja nggak masalah, yang penting keterima di negeri". 

Tak jarang masih ada yang memiliki pemikiran seperti di atas. Masuk ke Perguruan Tinggi Negeri seolah menjadi tujuan utama. Entah karena dorongan orang tua, merasa prestige-nya lebih tinggi, biayanya lebih murah, atau karena alasan yang lain. Padahal masuk ke kampus negeri itu nggak cukup. 

2. Hanya Tahu Nama Jurusan

Ada juga calon mahasiswa yang hanya mencari tahu nama jurusan atau program studi, tanpa mencari informasi lebih lanjut tentang studi yang diterima. Misalnya tahu ada program studi Teknik Sipil, tapi nggak tahu di prodi tersebut belajar apa. Karena ada "embel-embel" sipil dikira ada hubungannya dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Seriously, it happened to my friend. Padahal jauh sekali, karena PNS berhubungan dengan pemerintahan sedangkan kuliah di Teknik Sipil lebih ke belajar tentang arsitektur bangunan dan perencanaan kota.

3. Sekedar Cari Jurusan yang Dianggap Keren

Disadari atau nggak, tapi memang faktanya ada jurusan-jurusan yang dianggap keren dan ada jurusan yang dianggap sebaliknya. Misalnya coba kamu pilih, mau masuk jurusan Hubungan Internasional (HI) atau Peternakan?. Menurut kamu dari 2 jurusan tadi, mana yang termasuk jurusan keren dan mana yang nggak?. Pasti banyak yang setuju bahwa HI dirasa lebih keren daripada Peternakan. Padahal, ini sama sekali nggak benar. Tanpa peternakan, harga daging saat menjelang Lebaran akan terus tinggi lho karena pasokan yang nggak mencukupi.

Jadi sebenarnya apa sih yang penting dan benar buat calon mahasiswa? 

Ini persiapan-persiapan yang perlu kita lakukan sebelum melanjutkan studi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun