Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Friedrich Nietzsche dan Kehendak Berkuasa

15 Oktober 2020   08:23 Diperbarui: 15 Oktober 2020   08:27 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kant mengajar moral dengan prinsip ontologisasi dan deontologisasi yang melakukan pendekatan pada moral. Nah, bagaimanakah pengertian kehendak menurut Nietzsche.

Kehendak dalam pengertian Nietzsche bukan merupakan subtansi metafisik yang dimiliki oleh subjek seperti yang digagas oleh Schopenhouer. Menurut Nietzsche kehendak adalah kekuatan yang memerintahkan tanpa mengandaikan suatu satbilitas/pasivitas. 

Kehendak untuk berkuasa itu tidak dikaitkan dengan subjek dengan kata lain kehendak untuk berkuasa itu cukup bekerja dengan dirinya sendiri dan mempunyai refleksivitas yang transendental. 

Kehendak untuk berkuasa meruapakan daya dorong hidup universal yang terdapat dalam diri setiap manusia. Kehendak itulah yang menggerakkan manusia menuju kepada kehendak untuk berkuasa.

Pemikiran Nietzsche tentang kehendak bukanlah dalam arti psikologis, sosiologis atau metafisis melainkan merupakan pengiyaan diri atas hidup. Kehendak berkuasa meruapakan gejala yang sifatnya plural yang muncul karena terjadinya perbedan kekuatan. 

Berkehendak pertama-tama memiliki keragaman perasaan, yakni tentang kondisi di mana perasaan kita bergerak. Kehendak untuk berkuasa bukanlah sebagai subjek tetapi ia memiliki keberagaman atau plurlitas. Kehendak sebagai daya pendorong utama dalam hidup manusia tidak pernah boleh dilihat sebagai suatu subjek yang dilihat Schopenhour. 

Kehendak harus dilihat sebagai pengiyaan atas hidup. Dalam tulisan "Kehendak untuk Berkuasa", Nietzsche mengafirmasi bahwa manusia itu memiliki power yang luar biasa. Nietzsche menyebut manusia sebagai will to power, inilah yang disebut kehendak bebas.

Hakekat Kekuasaan Menurut Nietzsche

Kuasa adalah kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Kuasa adalah wewenang atas sesuatu. Kuasa adalah kekuatan untuk mempengaruhi dan menentukan sesuatu bagi pihak lain. Tentu definisi kuasa di atas bukanlah pengertian kekuasaan yang dimaksud oleh Nietzsche.

Bagi Nietzsche semua makhluk termasuk manusia menginginkan kekuasaan. Tidak hanya menginginkan tetapi mengharapkan penambahan kekuasaan. Kehendak berkuasa adalah prinsip untuk menerangkan perilaku, khususnya perilaku yang tidak disukainya. 

Gagasan ini bersifat psikologis. Bagi dia, tokoh yang digerakkan oleh kehendak semacam ini adalah Richard Wagner. Nietzsche melihat kekuasaan sebagai dorongan hidup yang dimiliki oleh orang Yunani kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun