Bapak Dominggus Isak merupakan seseorang yang bekerja di Museum Brawijaya jadi beliau sudah mengetahui bermacam-macam sejarah semua benda yang ada didalam museum, saya saat berkunjung melihat kedalam ruangan pertama saya melihat banyak sekali benda-benda bersejarah. Bapak Dominggus menjelaskan bahwa kebanyakan benda dalam ruangan pertama itu berasal dari peristiwa 10 November dan Museum Brawijaya kemudian menyimpan, merawat dan memamerkan benda-benda tersebut dengan tujuan untuk melestarikan nilai-nilai semangat 45 agar para generasi muda memiliki jiwa Patriotisme dan Nasionalisme dalam bela negara.Â
Saya juga melihat adanya pakaian tentara TNI lama dalam ruangan pertama, Pak Dom kemudian menjelaskan TNI dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan berbagai unsur, dari PETA (Pasukan Pembela Tanah Air), mantan Knil (Orang Pribumi), Tentara Heiho bentukan Jepang dari divisi Rikugun (Angkatan Darat) dan Kaigun (Angkatan Laut). Dalam Ruangan pertama juga terdapat mata uang Jepang jaman dahulu, Pak Dom menjelaskan kita jaman dahulu masih menggunakan mata uang Jepang untuk alat tukar barang dan kita akhirnya mencetak mata uang sendiri yang diberi nama ORI (Oeang Republik Indonesia).
Ada juga alat komunikasi pertama dari hasil rampasan berbentuk radio rakal dan juga merpati pos, merpati pos ini biasa digunakan oleh divisi Ronggolawe untuk memberikan perintah operasi, selain kedua itu ada cara lain untuk berkomunikasi dengan menggunakan Surat Pantat supaya tidak ketahuan dan untuk cara ini biasanya menggunakan anak kecil.
Saat berkeliling ruang pertama terdapat sebuah lemari kaca untuk menyimpan benda, kebetulan ada benda-benda seperti kain untuk membalut luka, kotak P3K, jarum beserta suntiknya. Saya menanyakan benda-benda yang ada didalamnya, Pak Dom memberitahu bahwa benda tersebut milik Mayor Jenderal Dr. Hadiyono Singgih yang bertugas sebagai dokter tentara untuk membantu tentara kita yang terluka saat pertempuran di kriyan dan beliau meninggal karena tertembak saat insiden tersebut.
Setelah dari ruang pertama, saya menuju ke ruang kedua. Saat berada dalam ruang kedua ada sebuah benda yang mirip dengan printer dijaman modern ini, setelah saya lihat lebih dekat ternyata benda tersebut adalah computer pertama. Pak Dom menjeslaskan computer itu dari tahun 60an dan computer tersebut digunakan dinas keuangan angkatan darat untuk merekap gaji para tentara.