Mohon tunggu...
Dion Ginanto
Dion Ginanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, Peneliti, Penulis, dan Pengamat Pendidikan

Dion Ginanto received his undergraduate degree in TESOL (Teaching English as a Second Language) from Jambi University. He was awarded “MAWAPRESNAS” (the best student award by the Ministry of Education and Culture) in 2006. He was also an AIYEP-er 2007/2008 (Australia Indonesia Youth Exchange Program). In 2009, he joined to the short course training of the KAPLAN TKT program in New Zealand. Currently, he is doing his master at Michigan State University (MA, K-12 Educational Administration). He has published his first book entitled: “Jadi Pendidik Kreatif dan Inspiratif: Cara Mengobati 10 Penyakit Profesional. He works at SMA N 1 Batanghari, Jambi, as a teacher. He also teaches at Islamic State University Jambi, and IAIN Batanghari Jambi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumpah Pemuda: Apakah Suara Pemuda Masih Ada?

28 Oktober 2020   07:29 Diperbarui: 28 Oktober 2020   07:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rakyat terkejut, media sosial terpana. Meski tak banyak diliput media, unjuk rasa terjadi di mana-mana. Protes terjadi secara massif dan serantak di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Warna-warni jaket almamater yang dulu tersimpan wangi di sudut kamar, kini merayap di sudut-sudut kota.

Ancaman akademik mulai tak lagi dihiraukan, urusan dengan pihak keamanan dinomorduakan, aturan ketat kampus semakin tak terdengar menaktukan. Pemuda dan mahasiswa kini lebih mementingkan rakyat dan masa depannya. Cintanya pada Ibu pertiwi, mengalahkan kecintaan pada dirinya sendiri.

Dari Aceh sampai Papua, dari Utara ke Selatan, dari Timur ke Barat, mahasiswa dan pemuda secara serentak turun ke jalan. Entah komando apa yang menggerakkan langkah kaki mereka. Namun media sosial selalu aktif mengabarkan kritik pemuda kepada pemerintahnya. Unjuk rasa sebagai wujud cinta kasih pada pemerintah yang dikritiknya dan pada negaranya.

Inilah, kado yang ditunggu-tunggu pada hari Sumpah Pemuda. Hadiah tiada tara yang dipersembahkan oleh pemuda yang dipelopori oleh mahasiswa. Kejutan yang membuktikan cinta pada negaranya mengalahkan cinta pada diri sendiri-nya. Hadiah yang membuktikan bahwa Suara Pemuda Indonesia Masih Ada. Hadiah yang memberikan jawaban pada kita semua bahwa ASA itu masih ada.

Selamat Hari Sumpah Pemuda. Masa depan Indonesia ada di tangan Anda wahai pemuda. Suarakan suara kami, dengan tertib dan bermartabat.

tayang di jambilink.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun