Mohon tunggu...
Didin Zainudin
Didin Zainudin Mohon Tunggu... Freelancer - Didin manusia biasa yang maunya berkarya yang gak biasa.

mencoba memberi manfaat dan inspirasi bagi kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Pasar Kakiyah, Mekah

19 Desember 2022   13:08 Diperbarui: 14 Agustus 2024   11:38 2783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vecteezy.com/photo/25371202-cairo-egypt-march-18-2023-the-old-street-market

Buat yang sedang umroh atau menunaikan ibadah haji, bila nyari oleh-oleh, ini salah satu tempat yang menjadi biangnya belanja murah. Banyak tour travel umroh yang membawa jamaahnya belanja di sini.

Sebagai jamaah haji 2022 kloter terakhir. Kita masih ada waktu 20 hari di mekah, setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji. Hari-hari di Mekah tentu saja kita habiskan untuk ibadah di Masjidil Haram. Beberapa kali juga umroh Sunnah. Waktu kita masih panjang, sebelum harus ke Madinah, melakukan ibadah arbain.

Kita juga ziarah ke makam Ma'la dan beberapa tempat penting di sekitar Mekah. Seperti masjid Jin, Sajarah, dan Rumah Rosululloh yang sekarang sudah berubah jadi perpustakaan. Konon perubahan dari rumah Rosulullaoh menjadi perpustakaan, ini karena menghindari supaya tempat ini tidak dikultuskan atau jadi tempat sesembahan. Mungkin sebelumnya orang banyak yang berbuat syirik. Menyembah rumah atau mengharap berkah dari rumah tersebut. Sehingga pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk membongkarnya. Sayang sebenarnya.

Pulang dari Masjidil Haram sering kita jajan-jajan dulu di sekitar Masjid, atau beli oleh-oleh di sepanjang jalan menuju pulang (terminal Ajyad). Salah satu dari kami, suatu hari kasih ide untuk jalan-jalan ke Pasar Kakiyah. Katanya ini tempat buat belanja oleh-oleh dengan harga miring. Mirip Tanah Abang. Tentu saja barang-barang Arab Saudi. Tapi hamper semua barang-barang di Mekah / Arab Saudi bukan bikinan masyarakat lokal. Tapi buatan China.

Kami ke Pasar Kakiyah beramai-ramai. Ada sekitar 20 an orang. Kami menyewa bis. Gak nyewa juga sih. Tepatnya ada bis seukuran Kopaja lewat, kami cegat. Kemudian negosiasi dengan sopirnya, ke Kakiyah berapa per orang? Setelah sepakat, kamipun naik. 1 orang dikenakan 5 riyal. 

Lumayan murah. Bisnya tidak ber AC. Sopirnya kelihatan hepi. Karena pagi-pagi dapat tarikan cukup banyak. Jaraknya juga gak jauh-jauh amat. Paling sekitar 5 km. Makanya dia menawarkan diri untuk jemput kembali. Tapi kita menolak, karena kita gak tahu akan berapa lama di pasar Kakiyah. Sejam, dua jam, tiga jam atau lebih. Udah gitu ini rombongan besar ada yang bukan dari grup kita. Dari kloter lain.

Tibalah kami di pasar Kakiyah. Teman-teman kelihatan gembira. Seolah menemukan tempat baru yang menjanjikan. Begitu memasuki pasar ini, kita dihadapkan tangga di depan gedung. Kira-kira 2 meteran. Pasara Kakiyah menempati gedung sendiri. Tidak terlalu besar. Tidak sebesar Tanah Abang yang ada beberapa blok dan beberapa gedung. Ini hanya satu gedung 4 lantai. Begitu masuk ke dlaam kita akan disuguhi berjajar toko-toko yang menjual aneka cenderamata. 

Dari menjual pernik-pernik teko kuningan, gantungan kunci, tasbih, perhiasan, sajadah, baju-bju muslim, tas, parfum, kurma, mainan, dan buaaanyaakk lagi. Disini harga jadi murah kalo belinya grosiran. Selusin atau setengah lusin. Kalau belinya satuan harganya akan sama dengan toko-toko di dekat hotel. Kita juga mesti pintar-pintar menawar. Baiknya memang sudah punya referensi harga di luaran.

Jemaah Indonesia terkenal royal. Tukang belanja. Kalau nawar gak pernah ekstrim/ tega. Misal harga 100 ditawar 50. Paling ditawarnya jadi 80 atau 90. Tapi sah-sah aja kalo kita nawar setengah harga, apalagi bila kita beli dalam jumlah banyak.

Ada 4 lantai deretan toko, yang jual barangnya kuraang lebih sama. Untuk barang-barang cenderamata gantungan kunci, magnet kulkas, tasbih, perhiasan emas kw dalam jumlah grosiran ada tokonya di lantai 3. Disini harganya sudah tertera di label. Tapi itu juga masih bisa dinego, meski gak banyak. 

Kakiyah sebagai alternative baru belanja di Mekah. Enaknya belanja disini adem, karena masih dalam satu gedung. Di Zam-zam tower yang letaknya persis di depan Masjidil Haram juga ada tempat belanja. Pertokoan ada, mall juga ada. Yang sering kita kunjungi salah satunya adalah Bin Dawood. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun