Mohon tunggu...
Dinoto Indramayu
Dinoto Indramayu Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, belajar dan belajar....

Setiap saat saya mencoba merangkai kata, beberapa diantaranya dihimpun di : www.segudang-cerita-tua.blogspot.com Sekarang, saya ingin mencoba merambah ke ranah yang lebih luas bersamamu, Kompasiana....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pawang Hujan

14 Desember 2017   09:16 Diperbarui: 14 Desember 2017   09:21 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namanya manusia, sulit untuk puas.....  Ketika kemarau berkepanjangan maka teriakan kekurangan air hingga klekekan.  Saat ada hujan ternyata tidak semua bersyukur, banyak yang mengeluh kebasahan.  Apalagi kalau hujan lebat, banjir dan berbagai dampak lainnya melanda....

Seakan sudah menjadi agenda rutin bahwa ketika hujan lama tak turun maka banyak lapangan dipenuhi ummat yang memohon segera diturunkan berkah dari Yang Maha Kuasa, dalam hal ini pastilah sebuah kata yang terdiri dari lima huruf dengan abjad yang berbeda : H, U, J, A dan N.  

Tetapi apakah yang kita lakukan ketika hujan menjadi ha yang tidak diharapkan?  Mengundang pawang hujan?  Minta tolong dukun?  Menarikan tolak hujan dan berbagai tindakan lain seperti dipopulerkan iklan produk tertertu di televisi....

Kita tidak tahu, lupa atau alasan lainnya bahwa beliau telah mengajarkan do'a untuk memohon agar hujan berhenti.  Saya kutipkan dari Majalah Bailtu Mal edisi Safar-Rabiul Awwal 1439 halaman 5:   

"ALLAHUMMA HAWAALAYNA WA LAA ALAYNAA

ALLAHUMMA 'ALAL KAMI WADHDHOROOBI WABUTUUNIL 'AWDIYATI WA MANAA BITISYSYAJARI."

"Ya Alah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. 

Ya Allah, berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan."

(HR Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/614)

Semoga kita tidak bertindak sebagaimana iklan-iklan televisi yang saya maksudkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun