Universitas Sebelas Maret (UNS) meluncurkan program konversi SKS (satuan kredit semester) Kuliah Kerja Nyata melalui MBKM untuk membantu lembaga pendidikan dimana mahasiswa ditempatkan pada sekolah sasaran.Â
KKN Rekognisi ini merupakan pengakuan Program MBKM-Kampus Mengajar sebagai pengganti atau pengisi kegiatan KKN. Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap kampus untuk berpartisipasi dalam membantu penyelenggaraan proses pembelajaran di sekolah selama kurang lebih 5 bulan.Â
Mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas di seluruh Indonesia diajak untuk berpartisipasi aktif mengembangkan potensi dirinya dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Dinna Rosiana, mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-Kebumen UNS angkatan 2019 dari Kelompok sekolah penempatan SDN 3 Kedungwringin, kegiatan KKN ini dilaksanakan di SDN 3 Kedungwringin, Desa Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Program kampus mengajar ini mengusung tema "Adaptasi Literasi dan Teknologi di SDN 3 Kedungwringin". Program kerja yang dijalankan diantaranya ialah (1) Pelatihan Microsoft Word kepada siswa kelas tinggi dan pelatihan aplikasi canva untuk guru, (2) Pengadaan Pojok Baca dengan variasi buku non-mata pelajaran, (3) Mengadakan kegiatan senam rutin pada hari Jum'at, (4) Menjadi partner guru untuk mengajar di kelas, (5) Membantu penginputan nilai siswa dan hasil ujian kelas VI, (6) Menggalakkan gerakan literasi dan numerasi siswa, dan (7) Program Ramadhan seperti pesantren Ramadhan dan buka bersama.
Dengan adanya peogram ini, diharapkan seluruh warga sekolah dan orang tua siswa dapat lebih berwawasan terhadap pentingnya mendorong anak-anak untuk selalu giat belajar meski sedang berada di masa pandemi dan mahasiswa mampu memberikan motivasi positif terhadap siswa agar memiliki cita-cita untuk berpendidikan setinggi-tingginya.
Kegiatan Kampus Mengajar 3 dilaksanakan kurang lebih selama lima bulan ini cukup terasa dampaknya. Dampak yang telah terasa diantaranya adalah meningkatnya kemampuan siswa dalam literasi dan adaptasi teknologi. Kemudian dampak lainnya adalah meningkatnya motivasi belajar siswa yang mana sebelumnya siswa bosan hanya belajar dengan metode konvensional, kini siswa bisa belajar dengan hal-hal baru dan media pembelajaran yang lebih kreatif.
