Mohon tunggu...
DINNA ALVIANOVITA
DINNA ALVIANOVITA Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

hobi berenang, menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sepelekan Mental Health Remaja!

25 Februari 2023   08:30 Diperbarui: 25 Februari 2023   08:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebagian orang mungkin masih tabu dengan isu Kesehatan Mental, karena masyarakat hanya lebih mementingkan Kesehatan Fisik daripada Kesehatan Mental seseorang. Penyakit mental adalah gangguan pada fungsi otak, hal ini terjadi karena banyak sebab dan hasil dari interaksi kompleks antara perubahan pada seseorang dan lingkungannya. Seseorang yang berjuang dengan Kesehatan Mentalnya juga tidak seharusnya dibedakan dengan seseorang yang mengalami penyakit fisik. Penyakit mental bukanlah pilihan ataupun kegagalan hal tersebut tidak mendiskriminasi, bisa menyerang siapa saja, terlepas dari umur, jenis kelamin, status sosial, etnis, atau aspek identitas budaya lainnya.

Riset Sebanyak 2,45 juta remaja Indonesia didiagnosis mengalami gangguan jiwa selama 12 bulan terakhir. Hal ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan The Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada. Transisi dari remaja menuju ke dewasa yaitu antara usia 16 hingga 24 tahun, dimana masa sesorang berhadapan dengan berbagai tantangan dan pengalaman baru. Remaja diusia tersebut juga mengalami perkembangan biologis, psikologis dan emosional. Aspek dari mental health ini juga dipengaruhi oleh lingkaran pertemanan yang semakin luas, tuntutan pendidikan atau karir yang semakin berat, remaja yang tiba- tiba harus menjelajahi lingkungan yang baru, hingga  budaya yang semakin berbeda hal itu juga dipengaruhi oleh berbagai masalah dan konflik yang seringkali muncul. Penyebabnya juga bermancam- macam mulai dari aktifnya hormon reproduksi, perkembangan otak yang terus- menerus berlangsung, serta pembentukan identitas diri mereka. Hal ini juga mempengaruhi kestabilan emosi dan pengambilan keputusan yang seringkali implusif.  

Banyak hal yang dapat dirasakan oleh remaja jika Kesehatan Mentalnya terganggu diantaranya munculnya perubahan- perubahan kepribadian, hal ini terjadi Ketika:

  • Seseorang tidak lagi merasa seperti dirinya sendiri atau merasa dirinya tidak menjadi bagian dari teman- teman mereka.
  • Merasa minder atau insecure karena merasa dirinya berbeda dari yang lain atau dari dilingkungannya.
  • Mengalami gangguan kecemasan, amarah, perubahan suasana hati atau mood swing.
  • Menarik diri atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial, jika seseorang tiba- tiba sering menutup diri atau banyak menghabiskan waktu sendiri tanpa adanya  interaksi sosial hal itu perlu diwaspadai karena hal ini menandakan adanya masalah emosional yang ada dalam diri yang berisikan menggangu Kesehatan mental.
  • Merasa putus asa dan kewalahan dalam keseharian, merasa dirinya adalah orang yang sangat terpuruk dan paling sial dalam kehidupan hingga pikiran itu terus ada sampai seseorang remaja tidak dapat berpikir jernih dan susah untuk berkonsentrasi dalam melakukan hal- hal disekitarnya sampai ia tidak bisa tidur dengan nyenyak atau yang biasa kita sebut sebagai overthinks.

Gangguan Kesehatan Mental tentunya ada obat atau solusi yang dapat dilakukan, karena kita harus bisa menjaga Kesehatan Mental kita karena dengan menjaga Kesehatan Mental maka tidak akan mudah mengalami tekanan batin yang mengakibatkan diri melakukan tindakan yang berbahaya seperti contohnya mencelakai diri atau lebih parahnya bunuh diri, Adapun cara yang dapat lakukan antara lain:

  • Senantiasa beribadah dan berdoa kepadaNya.
  • selalu berpola pikir yang positif dan membuang waktu untuk mengasihi diri sendiri.
  • Menceritakan keluh kesah dengan orang terdekat dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
  • Bergaul dengan orang yang mempunyai pengaruh baik.
  • Tidak mudah iri dengan kesuksesan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi rasa insecure itu sendiri.
  • Menerima apapun dan bagaimanapun yang sudah melekat pada diri sendiri.
  • Mengatur pola hidup yang sehat seperti mengkonsumsi makanan yang menutrisi tubuh serta olahraga yang teratur.
  • Tidak mudah menyerah jika gagal pada percobaaan pertama.
  • Tidak menghawatirkan sesuatu secara berlebihan, seperti menyelesaikan masalah satu persatu.
  • Menyempatkan refseshing untuk melepaskan diri dari rutinitas dan kejenuhan.

Dengan menjalani cara- cara tersebut niscaya Kesehatan Mental akan terus terjaga dan membuat kita akan menjadi manusia yang sehat secara komplit maupun dari fisik maupun mental.

Penulis: Dinna alvia novita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun