Mohon tunggu...
Diniyatil Ulya
Diniyatil Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Semester Akhir

Still Learn!

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Kesadaran dan Pengetahuan Gotong Royong Pajak Sejak Dini

30 Juni 2020   14:15 Diperbarui: 30 Juni 2020   14:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Seperti yang diketahui, banyak sekali berita hoax beredar di dunia maya. Masyarakat yang kurang bijak berinternet tentunya akan terpengaruh. Sebagai contoh, Hoax Pesan Berantai Razia Pajak Kendaraan Bermotor mengandung informasi adanya razia kendaraan bermotor yang telat bayar pajak yang berlangsung pada waktu dan tempat tertentu. Tentunya ini membuat panik masyarakat dan berpikir bahwa pajak adalah musuh bagi mereka. Masyarakat juga berpikir bahwa pemerintah seolah-olah bangkrut. Kestabilan politik terganggu dan masyarakat kurang percaya kepada pemerintah terutama pajak karena dikira terjadi penyelewengan.

Ini semua disebabkan karena minimnya pengetahuan akan pengelolaan dan realisasi pajak di masyarakat.

Pajak adalah sumber penerimaan negara yang paling besar, sehingga tanpa pajak maka negara ini tidak bisa terus bergerak maju dikarenakan tidak ada adanya dana. Apabila di masa lalu pahlawan adalah mereka yang memagang tombak dan pedang untuk berjuang meraih kemerdekaan, maka sekarang pahlawan adalah mereka yang mau membayar pajak untuk menjaga eksistensi dari negara ini dan juga mereka yang mau berkarya agar bangsa ini diakui dan dihormati oleh bangsa lain.

Banyak sekali orang-orang yang masih belum mengerti tentang pajak dan juga tidak senang dengan pajak, sejatinya mereka hanya tidak mengetahui tentang manfaat pajak dan apa yang bisa diperoleh dari membayarnya.

Di lingkungan keluarga misalnya, orang tua bisa memberikan pemahaman kepada anak bahwa kemudahan akses yang dimiliki keluarga dan banyaknya penyedia kebutuhan sehari hari adalah hasil dari ayah yang membayar pajak setiap bulannya. Dari lingkungan keluarga inilah anak akan memahami bahwa sebenarnya uang yang kita bayarkan setiap bulannya adalah untuk kebutuhan kita sendiri.

Pada saat anak berada di lingkungan sekolah, guru bisa mengajarkan kepada anak-anak bahwa karena pajak lah mereka bisa menikmati fasilitas sekolah karena bangunan sekolah, fasilitas yang ada di sekolah berasal dari uang pajak yang dibayarkan warga negara yang taat membayar pajak.

Direktorat Jenderal Pajak telah banyak membuat program yang digunakan untuk memberikan pengetahuan yang mendasar tentang pajak kepada anak usia dini, contohnya Pajak Bertutur dan juga Tax Goes to School atau Tax Goes to Campus.

Pajak Bertutur sendiri adalah program Direktorat Jenderal Pajak yang bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya peran pajak di sektor pembangunan dengan menargetkan 2.000 lembaga Pendidikan baik SD, SMP, SMA, dan Universitas di seluruh Indonesia.

Sementara Tax Goes to School adalah Program Direktorat Jenderal Pajak yang dilakukan oleh seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan juga Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang pajak kepada anak-anak usia dini karena merekalah generasi muda bangsa ini dan mereka harus mengenal pajak dengan baik, karena merekalah kelak yang akan menjadi konsumen akbar dan lading potensi perpajakan.

Tax Goes to School tidak efektif jika anak-anak diberi pengetahuan pajak yang langsung berat dan bersifat formal, jadi Tax Goes to School harus bersifat fun tapi tetap mengedukasi, Tax Goes to School berfokus pada penjelasan manfaat pajak yang bisa dirasakan mereka sejak dini. 

Anak-anak bisa belajar bahwa fasilitas umum yang bisa dinikmati oleh masyarakat adalah hasil dari uang pajak yang digunakan untuk membangun sarana dan prasarana yang akan berguna untuk masyarakat luas karena bisa menjadi jembatan untuk tercapainya pemerataan kesejahteraan sosial dan ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun