Mohon tunggu...
Dini Mellinda
Dini Mellinda Mohon Tunggu... Jurnalis - Taburlah benih-benih kebaikan suatu saat kamu akan memetiknya

Taburlah benih-benih kebaikan suatu saat kamu akan memetiknya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PT KIW Mendukung Peluncuran Program Vokasi Industri

25 April 2017   14:58 Diperbarui: 26 April 2017   00:00 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dari Kiri : Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy dan Wahyu Hidayat Direktur PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero)

PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) ikut berpartisipasi dalam kegiatan Program Pendidikan Industri khususnya di Jawa Tengah. Direktur PT Kawasan Industri Wijayakusuma ( Persero) Wahyu Hidayat bersama Menteri Perindustrian Airlanga Hartarto dan  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy dalam peluncuran kegiatan Tersebut baru-baru ini di pabrik PT Apac Inti Corpora, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (21/4/2017).

Dalam acara tersebut dihadiri  sebanyak 117 perusahaan dan 389 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY tersinergi dalam Program Pendidikan Vokasi Industri. Kemenperin dan Kemendikbud menargetkan hingga 2019, Program pembinaan serta pengembangan yang terhubung dengan 355 perusahaan industry dapat menyasar sebanyak 1.775 SMK atau 845000 siswa.

Airlangga Hartarto  berharap dengan Program link and match tersebut  mampu menghasilkan lulusan SMK yang sesuai kebutuhan industri. “Pendidikan vokasi industri menjadi langkah prioritas yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja terampil dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Sebab di era persaingan global, peningkatan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci sukses untuk bisa bersaing dan memenangkan kompetisi,” kata Pak Menteri Perindustrian.

Menurut Menteri Airlangga, pendidikan vokasi industri tak hanya bakal meningkatkan kualitas lulusan SMK. Di sisi lain, kebutuhan industri akan tenaga kerja yang kompeten bisa terpenuhi. “Harapannya, kebutuhan ini bisa dipasok dari pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, baik tingkat menengah maupun pendidikan tinggi,” kata beliau.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun