Mohon tunggu...
Dini Anggraeni
Dini Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Bimbingan dan Konseling

Mahasiswa KKN Tematik UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Kreatif untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di Era Pandemi

5 Agustus 2021   11:05 Diperbarui: 5 Agustus 2021   12:04 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep belajar menggembirakan sebagaimana digagas oleh Ki Hajar Dewantara menjadi hal yang sulit diwujudkan di musim pandemi. Minat belajar siswa secara umum terdampak dengan diberlakukan sistem belajar daring yang saat ini diterapkan dalam proses belajar mengajar. Kurangnya fasilitas teknis yang mendukung, penguasaan teknologi yang kurang baik serta interaksi transfer pengetahuan yang tidak terjadi secara langsung dapat mengurangi minat belajar peserta didik secara umum.

Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa menurun di musim pandemi selain karena alasan fasilitas yang tidak memadai, salah satunya adalah minimnya keterlibatan guru dalam proses KBM. Bertemu hanya melalui layar zoom meeting, google meet, whatsapp atau platform digital lainnya menyebabkan siswa kurang merasakan keterlibatan guru dalam proses KBM yang dijalani. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa cara kreatif untuk mengatasinya:

  1. Metode Hibur.
    Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal sebuah metode bernama metode hibur yang dapat membantu meningkatkan rasa suka, senang dan minat yang lebih pada suatu materi. Sebagai contoh misalnya para siswa diminta menonton, membaca novel, menikmati tayangan drama dan sebagainya untuk mendapatkan informasi pembelajaran sesuai dengan materi yang diujikan. Di musim pandemi ini, metode hibur ini sangat sesuai diterapkan untuk KBM yang lebih menyenangkan. Guru tidak stres dengan persiapan tugas dan siswa pun tidak bosan dan jenuh karena metode penugasan yang sifatnya menyenangkan dan menghibur.

  2. Aplikasi Kreatif.
    Siapa dan bagaimana kondisi murid atau siswa yang diajar oleh guru? Hal ini sangat penting diketahui sebelum menerapkan metode kreatif yang menyenangkan. Jika memiliki siswa usia SLTP atau SLTA dengan penguasaan teknologi yang baik, maka guru bisa menggunakan teknik pembelajaran menggunakan berbagai aplikasi teknologi yang kreatif dan menarik. Sebagai contoh penggunaan aplikasi TikTok yang saat ini lebih banyak disukai kalangan muda. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk perangkat belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Ada saatnya siswa jenuh di depan zoom meeting, google meet dan sejenisnya. Cobalah beralih ke aplikasi kekinian yang lebih digemari dan menampilkan fitur-fitur kreatif.

  3. Membuat Rencana Pembelajaran yang Melibatkan Siswa.
    Selama ini seringkali guru membuat rencana pembelajaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan tanpa melibatkan siswa. Kondisi pandemi saat ini di mana minat belajar siswa cenderung menurun dibutuhkan hal-hal yang sifat aspiratif dari keinginan siswa. Libatkan rencana pembelajaran dengan keinginan dan kondisi siswa sehingga lebih bisa diterima dan dijalankan dengan kondisi yang menyenangkan. Sehebat apapun rencana pembelajaran yang dibuat di musim pandemi, jika siswa tidak tertarik menjalankannya maka akan sulit bagi guru menjalankan proses KBM yang maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun