Sukodono, 15 Juli 2025 – Suasana hangat terasa di Desa Sukodono, Kabupaten Bondowoso, saat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 149 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya membagikan tanaman kepada warga sebagai wujud nyata kepedulian terhadap ketahanan pangan. Sebanyak 86 polybag berisi tanaman dibagikan secara langsung ke rumah-rumah warga pada Selasa, 15 Juli 2025, dengan harapan bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi kemandirian pangan keluarga.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program bertema “UMKM dan Ketahanan Pangan” yang diusung oleh kelompok KKN 149. Jika sebelumnya fokus pada pemberdayaan ekonomi, kali ini mahasiswa mengajak masyarakat untuk memulai ketahanan pangan dari rumah sendiri, dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam tanaman yang berguna sehari-hari.
“Kami ingin warga merasakan bahwa menanam itu mudah, menyenangkan, dan bermanfaat. Bahkan dari halaman rumah yang sempit pun, kalau ada kemauan, hasilnya bisa luar biasa,” ujar Rizka, salah satu penanggung jawab kegiatan.
Aksi ini dilakukan dalam dua sesi: pagi pukul 09.00 WIB dan sore pukul 16.00 WIB. Mahasiswa membagi diri menjadi tiga kelompok yang menyasar wilayah berbeda. Polybag berisi tanaman dibawa menggunakan sepeda motor dan dibagikan sambil menyapa langsung warga satu per satu.
Kelompok pertama membagikan 20 polybag di sekitar posko. Kelompok kedua membagikan 25 polybag ke wilayah luar posko pagi hari. Sementara itu, kelompok ketiga membagikan 26 polybag ke rumah erangkat desa sore harinya. Selain itu, Pak Kasun menerima 7 polybag (2 untuk pribadi, 5 untuk warga), dan Balai Desa Sukodono mendapat 4 polybag sebagai bentuk simbolis kemitraan antara mahasiswa dan pemerintah desa.
Koordinator lapangan, Ardi, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar diharapkan bisa memberikan dampak berkelanjutan. “Kami ingin masyarakat terbiasa menanam. Apa pun itu. Karena dari satu tanaman bisa tumbuh kesadaran akan pentingnya pangan yang sehat, murah, dan bisa diusahakan sendiri,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk edukasi ringan namun menyentuh. Warga diajak memahami bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab negara atau instansi besar, tetapi bisa dimulai dari dapur dan halaman rumah. Beberapa warga tampak antusias dan mengapresiasi langkah yang dilakukan mahasiswa.
“Saya senang dapat tanaman dari adik-adik mahasiswa. Nanti saya tanam di depan rumah. Kalau bisa panen sendiri, nggak usah sering-sering beli di pasar,” ujar salah satu warga penerima polybag sambil tersenyum.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap program semacam ini tidak berhenti saat KKN selesai. Mereka ingin desa bisa meneruskan gerakan menanam ini secara mandiri dan menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat.
“Kalau warga bisa menanam sendiri, hasilnya bisa untuk konsumsi, bahkan kalau lebih bisa dijual. Itu sudah luar biasa. Harapan kami, desa bisa tumbuh jadi lebih mandiri dan sehat,” kata Fajar, mahasiswa lainnya.
Dengan semangat kebersamaan dan ketulusan pengabdian, mahasiswa KKN UINSA membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal-hal kecil: dua polybag, satu pekarangan, dan satu niat untuk hidup lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI